Gemawan Gelar Pelatihan JARING PEDAS, Dorong Petani Lepas dari Pasar Konvensional
Pontianak (Suara Kalbar) – Gemawan menggelar Pelatihan Manajemen Usaha Tani untuk Jaringan Petani Berbasis Komoditas (JARING PEDAS) di Kantor Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) pada 8–9 September 2025 lalu.
Kegiatan ini diikuti puluhan petani dari lima desa yaitu desa Peniti Dalam I, desa Peniti Dalam II, desa Peniti Besar, desa Jungkat, dan desa Purun Besar.
Pelatihan ini diketahui bertujuan memperkuat JARING PEDAS sebagai wadah gerakan ekonomi mandiri yang dibangun dari desa, oleh petani, dan untuk petani. Salah satu peserta, Halimah, mengaku kegiatan ini membuka perspektif baru bagi dirinya.
“Alhamdulillah, selama dua hari ini saya mendapat banyak ilmu yang bermanfaat. Pelatihan ini membuka wawasan baru bahwa petani harus mandiri, bukan hanya menunggu pasar, tetapi ikut menggerakkan ekonomi desa,” ujar Halimah.
Koordinator Program Gemawan Wilayah Mempawah, Lani Ardiansyah, menjelaskan bahwa pelatihan ini hadir untuk menjawab kondisi timpang yang dialami petani.
“Selama ini petani bergantung pada pasar konvensional yang dikuasai pemilik modal. Pola ini hanya menguntungkan pihak tertentu dan membuat petani sulit berkembang,” jelas Lani saat dikonfirmasi pada Rabu (10/09/2025).
Menurut Lani, solusi yang ditawarkan adalah membangun pasar alternatif berbasis desa.
“Bayangkan petani kopi dapat langsung terhubung dengan pengelola dan penjual di desanya. Dengan begitu, petani tidak hanya sebagai produsen, tetapi juga bagian dari rantai nilai ekonomi. Inilah yang kami sebut rantai pendek pemasaran,” tambahnya.
Selain mendorong lahirnya pasar alternatif, JARING PEDAS juga menekankan pentingnya penerapan agroekologi. Petani diajak mengelola lahan secara ramah lingkungan, menjaga kesuburan tanah, dan mengurangi ketergantungan pada input eksternal yang mahal. Dengan begitu, mereka mampu menghasilkan pangan sehat, beragam, dan berkualitas, sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga.
Konsep rantai pendek pemasaran menjadi strategi utama gerakan tersebut. Dengan memotong jalur distribusi, hasil panen dapat langsung dijual ke konsumen, koperasi, atau warung desa.
Sistem ini memungkinkan petani mendapatkan harga lebih adil, konsumen memperoleh produk segar dengan harga wajar, sekaligus mempererat hubungan sosial antara petani dan masyarakat.
Lani menyebutkan pelatihan ini menjadi langkah awal JARING PEDAS dalam membangun ekonomi desa berbasis komoditas lokal di Mempawah.
“Gerakan ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada sistem pasar lama sekaligus membuka peluang baru bagi kesejahteraan petani,” pungkas Lani.
Penulis: Maria
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




