Studi: Kacang Tanah Panggang Bisa Bantu Melawan Penuaan
Suara Kalbar – Camilan murah ternyata bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan, bahkan membantu hidup lebih lama. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa kacang tanah panggang berkulit berpotensi memperlambat proses penuaan dengan menjaga panjang telomere, yaitu pelindung di ujung kromosom yang semakin pendek seiring bertambahnya usia.
Pemendekan telomere diketahui berkontribusi pada berbagai penyakit terkait penuaan, seperti kanker, diabetes tipe 2, dan gangguan jantung. Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa produk olahan kacang tanah seperti selai kacang tidak memberikan manfaat yang sama.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Antioxidants ini dilakukan oleh tim peneliti dari Spanyol. Mereka meneliti pengaruh konsumsi harian kacang tanah panggang berkulit dan selai kacang terhadap panjang telomere. Hasilnya menunjukkan bahwa camilan murah berupa kacang tanah utuh lebih efektif dibanding produk olahannya.
“Kacang tanah kaya akan antioksidan seperti vitamin E, niasin, dan polifenol (misalnya resveratrol) yang dapat melawan pemendekan telomere. Kacang tanah mampu menetralkan radikal bebas serta mengurangi peradangan, yang berperan penting dalam menjaga panjang telomere,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut yang dikutip New York Post, Rabu (20/8/2025).
Dalam uji coba, sebanyak 58 partisipan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diminta makan 25 gram kacang tanah panggang berkulit per hari. Kelompok kedua mengonsumsi 32 gram selai kacang, sementara kelompok ketiga diberi 32 gram selai dari minyak kacang.
Selama penelitian, peserta diminta menghindari kacang jenis lain, anggur, cokelat hitam, dan wine. Hasilnya, setelah tiga bulan, kelompok pemakan kacang tanah menunjukkan peningkatan panjang telomere yang signifikan tanpa ada tanda pemendekan. Sebaliknya, kelompok selai kacang tidak mendapatkan manfaat serupa. Bahkan, 22% dari mereka justru mengalami pemendekan telomere lebih cepat.
Peneliti menduga kacang utuh lebih bermanfaat karena mendukung mikrobiota usus yang menghasilkan asam lemak rantai pendek. Kondisi ini berkaitan dengan penurunan hormon stres kortisol serta gejala depresi pada peserta.
Meski temuan ini menjanjikan, peneliti mengingatkan bahwa jumlah partisipan masih terbatas, usianya relatif seragam, dan tidak ada kelompok kontrol yang benar-benar bebas kacang. Selain itu, proses pemendekan telomere berlangsung lambat sehingga penelitian jangka panjang tetap dibutuhkan.
Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan konsumsi kacang, termasuk kacang tanah, bisa membantu mengurangi lemak perut dan menurunkan kadar insulin. Namun, para ahli menekankan bahwa makanan utuh lebih baik dibanding produk olahan, sebab banyak selai kacang atau kacang kemasan mengandung gula tambahan, sirup jagung, minyak ekstra, hingga zat aditif lain.
Satu hal yang perlu diingat, manfaat camilan murah ini tentu tidak berlaku bagi jutaan orang yang memiliki alergi kacang. Tetapi bagi mereka yang tidak memiliki alergi, kacang tanah bisa menjadi pilihan sederhana untuk menjaga kesehatan sekaligus memperpanjang umur.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





