Penghobi Bonsai Sulap Tanaman jadi Bernilai Ekonomi di Bengkayang
Bengkayang (Suara Kalbar) – Penghobi bonsai yang tergabung dalam Komunitas Bonsai Bengkayang (KBB) Kalimantan Barat (Kalbar) menyulap tanaman seni menjadi bernilai ekonomi dalam menopang perekonomian keluarga melalui pengembangan tanaman bonsai.
Hal itu disampaikan Ketua Komunitas Bonsai Bengkayang Beni Kurniadi dalam pameran bonsai di halaman Kantor Camat Bengkayang, Kabupaten Bengkayang selama tiga hari, 22–24 Agustus 2025.
“Kegiatan ini masih dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 RI, dan kita menampilkan berbagai karya seni tanaman bonsai hasil kreasi para penghobi lokal,” ujarnya, Sabtu (23/8/2025).
Beni mengatakan bonsai bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga memiliki nilai seni dan potensi ekonomi yang tinggi.
“Dalam satu pameran pernah ada pengunjung yang menawar bonsai hingga Rp15 juta, tapi belum dilepas pemiliknya karena masih menjadi koleksi pribadi,” ujarnya.
Menurut Beni, bonsai memiliki daya tarik tersendiri karena mampu menghadirkan miniatur alam dalam pot kecil. Setiap pohon bonsai tidak hanya dipandang sebagai tanaman hias, tetapi juga membawa cerita, filosofi, serta mencerminkan ketahanan dan keindahan alam.
Dibentuk melalui teknik pemangkasan dan pembentukan yang teliti, bonsai dapat memiliki karakter unik. Misalnya, cabang yang berliku-liku atau akar yang menonjol menciptakan kesan pohon tua yang telah bertahan lama, sehingga menambah nilai artistik sekaligus ekonominya.
Beni menjelaskan, ketika komunitas ini terbentuk empat tahun lalu, jumlah anggotanya hanya sekitar 15 orang. Namun seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap bonsai, kini jumlah penghobi yang bergabung sudah mencapai puluhan orang.
“Kami berharap semakin banyak orang yang bisa belajar, berbagi pengalaman, dan mengembangkan kreativitas lewat bonsai,” katanya.
Selain sebagai ruang apresiasi seni, pameran bonsai ini juga menjadi ajang silaturahmi antarpecinta bonsai sekaligus sarana berbagi pengetahuan mengenai teknik perawatan. Perawatan bonsai, kata dia, memerlukan kesabaran dan dedikasi tinggi, mulai dari penyiraman, pemangkasan, hingga pembentukan batang dan cabang.
Camat Bengkayang Hery Setiyono menyampaikan apresiasi terhadap semangat para penghobi bonsai. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar memeriahkan hari kemerdekaan, tetapi juga memberi inspirasi bagi masyarakat bahwa hobi bisa berkembang menjadi peluang ekonomi.
“Bonsai bisa menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif yang digerakkan masyarakat. Kalau dikelola dengan baik, hasil karya ini bisa dipasarkan lebih luas, bahkan berpeluang menjadi produk unggulan daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah kecamatan akan mendukung kegiatan komunitas dengan memberikan ruang pamer dan promosi agar karya bonsai Bengkayang lebih dikenal.
“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut setiap tahun, sehingga seni bonsai bisa menjadi identitas budaya sekaligus menumbuhkan ekonomi lokal,” kata Hery.
Sumber: Antara
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now