SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Tradisi ‘Tolak Bala’, Cara Warga Desa Sejegi Mempawah Memaknai Bulan Muharram

Tradisi ‘Tolak Bala’, Cara Warga Desa Sejegi Mempawah Memaknai Bulan Muharram

Kepala Desa Sejegi Herri Gustaman bersama warganya saat menggelar tradisi doa ‘tolak bala’ di Jumat ketiga bulan Muharram 1447 H, Jumat (11/7/2025). SUARAKALBAR.CO.ID/Istimewa

Mempawah (Suara Kalbar) – Tradisi ‘Tolak Bala’ di Bulan Muharram juga dilaksanakan warga Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat.

Di Desa Sejegi Kecamatan Mempawah Timur misalnya, tradisi ini dilakukan di setiap pagi Jumat di bulan Muharram.

Pada Jumat (11/7/2025), atau Jumat ketiga Muharram 1447 H, sejumlah warga yang dipimpin Kepala Desa Sejegi Herri Gustaman, tampak menggelar tikar di persimpangan jalur masuk desa mereka.

Setiap keluarga membawa makanan, minuman dan kue-kue. Setelah duduk rapi, tokoh agama setempat pun membaca doa ‘tolak bala’.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan makan bersama dalam suasana hangat penuh kebersamaan.

Kepala Desa Sejegi Herri Gustaman menjelaskan tradisi ‘tolak bala’ di Tahun Baru Islam ini sudah berlangsung sejak turun-temurun di desanya.

Menurut dia, selain nilai historisnya, Muharram juga diyakini sebagai bulan penuh keberkahan. Sebagai respons atas keutamaan bulan Muharram, masyarakat Desa Sejegi menyelenggarakan ‘tolak bala’ ini.

“Tradisi ‘tolak bala’ menjadi bentuk permohonan perlindungan dari bencana kepada Allah SWT dalam bentuk doa bersama warga kami di Desa Sejegi,” tutur Herri Gustaman.

Manfaat lainnya, lanjut dia, doa bersama ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga sehingga

“Selain tradisi tolak bala, warga di Desa Sejegi juga melakukan amalan sunnah di bulan Muharram, serta pawai obor di malam 1 Muharram 1447 H sebagai wujud rasa gembira menyambut datangnya Tahun Baru Islam,” ungkapnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan