Tangkai Digelar, MABM Singkawang Lestarikan Surong Saprah

Singkawang (Suara Kalbar)- Surong saprah tradisi Melayu yang dilestarikan hingga kini, dan saat ini pelestarian Surong saprah tetap dilestarikan dan bahkan menjadi tangkai atau cabang lomba pada Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PMKS) yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang di Rumah Melayu Balai Serumpun, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (1/7/2025).

“Jadi hari ini hari keempat pelaksanaan Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang dan sekaligus dalam rangka memeriahkan tahun baru hijriyah diantaranya dengan menyelenggarakan lomba surong saprah, mengajarkan adat kepada generasi diantaranya tradisi besaprah,” ujar Ketua Umum MABM Kota Singkawang Asmadi.

Besurong saprah, kata Asmadi, maknanya duduk sama rendah dan tidak ada perbedaaan derajat dengan segala status sosial dan makna besaprah sangat baik sekali dalam hidup dan tidak membawa status sosial.

“Lauknya ada daging, sayur dan sebagainya terdiri dari lima macam artinya simbol dari rukun Islam, kita akan mengajarkan adat istiadat Melayu perlu dilestarikan dan dimajukan serta dipertahankan leluhur kita,” paparnya.

Di dalam besurong saprah, papar Asmadi, di dalamnya air serbat sebagai penutup yang tandanya kegiatan yang artinya ditutup atau bubar.

“Budaya leluhur Melayu banyak sekali khazanahnya serta memberikan kontribusi dan mengembangkan di Indonesia yang kita laksanakan serta mengajak puak-puak Melayu ormas Melayu dan budaya leluhur dan kita mengajak 17 etnis mengajar saling belajar satu sama lain,” paparnya.

Penulis : Hendra

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS