SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Peneliti UGM Teliti Areal Konservasi dan Karbon Tinggi di Sanggau

Peneliti UGM Teliti Areal Konservasi dan Karbon Tinggi di Sanggau

Emma bersama anggota Folur menyerahkan Hasil Penelitian ABKT yang dilakukan di Kabupaten Sanggau Kepada PLH Bappeda Provinsi Kalbar, Budi L Sanjaya (Suarakalbar.co.id/Iqbal Meizar)

Pontianak (Suara Kalbar) – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan penelitian Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) dan Targeted Scenario Analysis (TSA) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah dengan nilai konservasi tinggi serta kawasan yang memiliki potensi simpanan karbon tinggi. Hasil awal penelitian ini disampaikan dalam sebuah forum ilmiah yang digelar di salah satu hotel di Kota Pontianak, Rabu (16/7/2025).

Emma Soraya, salah satu peneliti dari tim UGM, menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan ini diharapkan menjadi acuan bagi seluruh kabupaten di Kalbar.

“Kami berharap apa yang kami lakukan di level sanggau itu juga bisa direplikasi untuk di semua kabupaten yang ada. Dan harapannya ke depannya mempunyai data terutama untuk areal dengan nilai konservasi tinggi dan juga karbon tinggi,” Kata Emma Soraya kepada Awak media pada Rabu (16/07/2025).

Emma kemudian mengatakan, bahwa nantinya penelitian seperti ini dapat dilaksanakan disetiap wilayah khusunya di Kalbar.

“Tadi seperti disampaikan oleh Pak Cecep ya, semua rencana tahunan yang dilaksanakan oleh semua kabupaten yang ada di Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Emma menambahkan, bahwa pengumpulan data seperti ini dilakukan sejak tahun 2018 oleh Folur, dan dari UGM sendiri yang tergabung didalam Folur, UGM sendiri terfokus kepada 3 kecamatan dan 10 desa terget penelitian yang ada di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat.

“Sebenarnya kami dari Fakultas Kebutanan UGM menjadi bagian dari Folur, jadi Folur sudah melakukan survei awal itu di tahun 2018. Sementara kami bergabung dengan tugas tadi ya mengumpulkan data baseline di Kabupaten Sanggau, terutama di 3 kecamatan target dan 10 desa target kami tidak hanya flora fauna, tapi sebenarnya juga lebih ke budaya dan sosial,” ungkapnya.

Sementara itu, Emma kemudian menjelaskan bahwa data yang didapat oleh pihaknya tidak dapat digeneralisir dan tutup mata karena sudah banyak pihak yang melakukan kajian yang serupa di Kabupaten Sanggau.

“Karena kami juga tidak bisa mendasarkan sampel yang kami lakukan untuk kita generalisir dan tutup mata dengan para pihak yang sudah melakukan kajian di Sanggau. Tapi kalau untuk target dan skenario analisis itu baru dicobakan di Provinsi Kalbar untuk komoditas hawit,” terangnya.

Lebih lanjut, Emma menjelaskan bahwa Folur sendiri telah melakukan penelitian seperti ini di 5 provinsi, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan juga Papua Barat daya serta Kalimantan Barat dengan hasil data komoditas yang berbeda-beda.

“Nah ini yang saya kira nanti kompilasi yang akan dilakukan oleh Folur dan akan diteruskan di level nasional akan cukup menarik untuk kita lihat dan bisa direplikasi di Provinsi manapun,” pungkasnya.

Dari hasil penelitian ABKT yang dilakukan oleh Fakultas Kehutanan UGM dapat menjelaskan bahwa sebagian bersar wilayah yang ada di Kalimantan Barat menunjukkan keprihatinan pasanya hutan di Sanggau sudah banyak yang berubah menjadi sawit.

Penulis: Iqbal Meizar

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan