Gemawan Latih Warga Olah VCO, Perempuan Pesisir Kayong Utara Siap Mandiri
Kayong Utara (Suara Kalbar) – Lembaga Gemawan menggelar pelatihan pengolahan produk turunan kelapa berupa minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) kepada jaringan perempuan tani di Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Desa Dusun Besar, Juli 2025, sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperkuat kemandirian ekonomi komunitas pesisir.
Koordinator Gemawan wilayah Kayong Utara menyampaikan, pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan petani perempuan agar mampu mengelola potensi komoditas kelapa yang melimpah di wilayah mereka.
“Melalui metode pelatihan ini, komunitas perempuan tani didorong untuk memproduksi minyak kelapa sebagai bentuk usaha rumah tangga berbasis pertanian lokal, sekaligus sebagai bentuk kampanye kemandirian pangan dan energi rumah tangga,” jelasnya, Senin (14/7/2025).
Salah satu narasumber kegiatan, Mahera ,anggota Serikat Perempuan Kayong Utara (SETARA) yang juga berasal dari Pulau Maya , menyampaikan bahwa minyak kelapa memiliki berbagai manfaat kesehatan. Di antaranya, mengandung asam laurat yang bersifat antioksidan dan antibakteri, membantu menyeimbangkan kadar kolesterol, mendukung kesehatan jantung, menjaga fungsi pencernaan, serta baik untuk perawatan kulit dan rambut.
Mahera juga menjelaskan secara rinci tahapan proses pembuatan minyak kelapa secara tradisional. Proses diawali dengan pemilihan buah kelapa tua berkualitas tinggi, yang memiliki kandungan minyak lebih tinggi dan daya simpan yang lebih baik. Setelah itu, kelapa diparut menggunakan alat tradisional dan diperas untuk menghasilkan santan murni. Santan kemudian disaring menggunakan kain kasa bersih sebelum dimasak.
Untuk menjaga aroma, santan yang dimasak dapat ditambahkan daun pandan. Proses pemanasan dilakukan selama 4 hingga 5 jam dengan menggunakan bahan bakar kayu. Ketika minyak mulai terlihat jernih dan ampasnya berubah warna menjadi cokelat keemasan, api segera dimatikan dan minyak didinginkan. Penyaringan akhir dilakukan menggunakan saringan bambu atau logam sebelum dikemas ke dalam botol kaca.
“Meskipun terkesan rumit, jika dilakukan dengan teliti dan konsisten, proses ini justru menjadi sederhana dan sangat potensial sebagai usaha rumah tangga,” ujar Mahera.
Dengan melimpahnya sumber daya kelapa di wilayah pesisir, pelatihan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat, khususnya perempuan, untuk memanfaatkan bahan baku lokal secara optimal. Selain sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan keluarga, produk minyak kelapa juga berpotensi menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi yang dapat memperkuat peran perempuan dalam ekonomi desa.
Penulis: Rahmah
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





