SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Empat Korban Pelecehan Oknum ASN Dinsos Kalbar Dapat Perlindungan di DPPPA

Empat Korban Pelecehan Oknum ASN Dinsos Kalbar Dapat Perlindungan di DPPPA

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalbar, Herkulana Mekarryani, didampingi oleh Kepala UPT Salah satu Shallter Perlindungan Anak, Nur Latifah saat menjelaskan terkait pendampingan terhadap Empat dari Enam Korban Pelecehan (Suarakalbar.co.id/Iqbal Meizar)

Pontianak (Suara Kalbar) – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalimantan Barat menegaskan komitmennya untuk memberikan perlindungan dan pendampingan menyeluruh terhadap korban kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum ASN berinisial SN dari UPT Panti Sosial Anak (PSA) Dinas Sosial Kalbar.

Empat dari enam anak yang menjadi korban saat ini berada dalam perawatan intensif di shelter DPPPA Kalbar guna mengatasi trauma berat yang mereka alami. Mereka sebelumnya diserahkan secara resmi oleh UPT PSA Dinsos Kalbar bersama pihak kepolisian pada Sabtu (28/6/2025).

Saat ditemui, Kepala DPPPA, Herkulana Mekarryani mengatakan keempat korban tersebut diserahkan langsung oleh pihakUPT Dinas Sosial berikut didampingi oleh pihak kepolisian pada Sabtu 28 Juni 2025 lalu.

“Anak-anak ini kami terima melalui serah terima resmi dari Polresta dan UPT Dinas Sosial. Sejak itu, kami langsung melakukan pendampingan psikologis secara klinis,” Kata Herkulana pada Selasa (1/07/2025) siang.

Dari total enam korban yang terdata, lanjut Herkulana, hanya ada empat yang diserahkan kepada pihaknya, dan untuk dua lainya ia mengaku tidak mengetahui saat ini ada dimana. Namun menurutnya berdasarkan informasi yang diterima, dua anak tersebut diambil oleh salah satu pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Namun ia mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pihak LBH tersebut karena tidak ada proses serah terima resmi.

“Kami tidak tau pasti dua lainya kemana, dan kami hanya menerima empat anak dengan berita acara yang lengkap. Untuk dua anak lainnya, kami tidak tahu siapa yang membawa dan ke mana, hanya saja kami mendapatkan informasi bahwa yang membawanya adalah salah satu pihak LBH,” ungkapnya.

Sementara itu, ia mengatakan mengenai kondisi keempat anak yang saat ini berada di shelter, secara psikologis mulai menunjukkan perkembangan positif dan anak-anak terlihat lebih ceria dan tidak lagi menunjukkan ketakutan seperti saat awal tiba.

“Berbeda dengan saat ketika pertama kali mereka datang, pada saat itu mereka sangat tertutup dan takut bercerita karena pelaku belum ditangkap akan tetapi setelah beberapa hari berada disini, mereka mulai terbuka dan merasa nyaman di sini,” terangnya.

Kemudian, Kadis DPPPA itu menjelaskan, shelter tempat anak-anak ini memiliki peraturan yang cukup ketat, bahkan untuk penggunaan ponsel dibatasi dan anak-anak tidak diperbolehkan keluar tanpa pendamping demi menjaga keamanan.

“Disini mereka teratur semua, bahkan ponsel saja kami batasi, apalagi kalau untuk keluar, itupun harus didampingi. Sementara ini kalau trauma anak sudah mulai membaik, kami akan koordinasikan untuk mengembalikan mereka ke instansi asal. Tapi kalau mereka masih belum siap, kami perpanjang masa tinggalnya,” tuturnya.

Kemudian dikatakanya lagi bahwa, saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan penyidikan dari kepolisian, dirinya akan terus memberikan pendampingan hingga proses hukum tuntas dan para korban dapat benar-benar pulih secara psikologis.

“Kami pastikan mereka aman dan mendapatkan hak-hak mereka. Yang terpenting sekarang adalah pemulihan mereka sebagai anak-anak,” pungkasnya.

 

Penulis: Iqbal Meizar

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan