2026, Industri dan Perdagangan Ditarget Tumbuh di Atas 5 Persen
Jakarta (Suara Kalbar)- Pemerintah menetapkan sektor industri pengolahan dan perdagangan sebagai dua pilar utama penggerak pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2026. Kedua sektor ini dipatok tumbuh di atas 5 persen, seiring upaya menjaga momentum pemulihan dan menciptakan lapangan kerja secara luas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah menargetkan sektor industri pengolahan tumbuh 5,3%, sementara sektor perdagangan besar dan eceran diproyeksikan tumbuh 5,7%.
“Output industri pengolahan yang menjelaskan 19% dari PDB perlu terus didorong melalui investasi, inovasi dan produktivitas. Sektor perdagangan besar dan eceran yang memiliki kontribusi 13,2% dari GDP juga diasumsikan tumbuh 5,7%,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2026 dalam Rapat Paripurna ke-21 DPR RI, Selasa (1/7/2025).
Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan sektor industri akan didorong melalui berbagai langkah konkret, seperti insentif fiskal, peningkatan efisiensi rantai pasok, dan percepatan hilirisasi komoditas. Pemerintah juga mendorong masuknya investasi strategis di sektor manufaktur untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan memperluas penyerapan tenaga kerja.
Pada sisi lain, sektor perdagangan juga menjadi perhatian utama pemerintah karena langsung bersentuhan dengan aktivitas konsumsi masyarakat. Dukungan terhadap sektor ini akan dilakukan melalui belanja sosial, perluasan program perlindungan sosial, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
“Program-program nasional, seperti makan bergizi gratis (MBG), subsidi kompensasi hingga perlindungan sosial diharapkan makin menopang kinerja sektor perdagangan dan eceran,” terang Sri Mulyani.
Kinerja kedua sektor ini juga diyakini akan saling menguatkan, mengingat besarnya kontribusi konsumsi rumah tangga dan investasi terhadap perekonomian nasional.
Oleh karena itu, strategi fiskal pemerintah akan diarahkan untuk menjaga stabilitas makro, meningkatkan daya saing industri, serta memperluas partisipasi pelaku usaha kecil dan menengah dalam perekonomian nasional.
Pemerintah berharap sinergi antara sektor publik dan swasta akan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





