NAACP Tak Undang Donald Trump ke Konvensi Nasional, Langgar Tradisi 116 Tahun
Suara Kalbar – Untuk pertama kalinya dalam sejarah 116 tahun, National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) secara resmi tidak mengundang Presiden Amerika Serikat ke konvensi nasional mereka. Presiden saat ini, Donald Trump, menjadi pemimpin AS pertama yang dikecualikan dari forum nasional organisasi hak sipil tertua dan terbesar di negara itu.
Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden NAACP, Derrick Johnson, dalam konferensi pers pada Senin (16/6/2025) di Charlotte, North Carolina, tempat konvensi akan digelar bulan depan.
“Ini bukan tentang politik. Misi kami adalah memperjuangkan hak-hak sipil, dan presiden saat ini telah secara terang-terangan menentang misi tersebut. Dia mencoba menghapus hak-hak sipil,” tegas Johnson, dikutip dari AP News pada Selasa (17/6/2025).
Ketegangan antara Donald Trump dan NAACP bukanlah hal baru. Dalam beberapa bulan terakhir, NAACP bahkan melayangkan gugatan hukum terhadap pemerintahan Trump.
Salah satu yang paling disorot adalah gugatan pada bulan April 2025 lalu, di mana NAACP mencoba menghentikan Departemen Pendidikan yang dianggap menahan dana federal bagi sekolah-sekolah yang menjalankan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).
NAACP menuduh pemerintahan Donald Trump secara aktif menghambat upaya pemberian kesempatan yang setara bagi siswa kulit hitam.
Langkah mengecualikan Trump ini menjadi pengecualian signifikan dari tradisi panjang NAACP yang biasanya selalu mengundang presiden aktif, tanpa memandang partai politiknya.
Presiden Republik Ronald Reagan yang sempat dikritik karena istilah “welfare queen” (ratu kesejahteraan) dalam kampanye 1980-nya, tetap menerima undangan dan bahkan menyampaikan pidato pada konvensi tahun 1981 di Denver.
Dalam pidatonya, dia mengecam supremasi kulit putih dan berjanji memberantas tindakan kekerasan berbasis rasial.
Selain itu, ada pula Presiden George W Bush yang sempat dikritik tajam atas penanganan badai katrina pada tahun 2005, yang berdampak besar pada komunitas kulit hitam. Dia tetap diundang dan menyampaikan pidatonya dalam konvensi NAACP pada Juli 2006.
Pejabat NAACP menegaskan, keputusan untuk tidak mengundang Donald Trump bukanlah hal yang diambil dengan mudah, tetapi merupakan hasil dari pertimbangan serius terhadap retorika dan kebijakan diskriminatif yang ditunjukkan oleh presiden saat ini.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





