IDAI Ingatkan Bahaya Hentikan Pengobatan TBC Sebelum Waktunya
Jakarta (Suara Kalbar)- Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Nastiti Kaswandani, mengingatkan pentingnya menyelesaikan pengobatan tuberkulosis (TBC) hingga tuntas. Menurutnya, menghentikan pengobatan sebelum waktunya bisa memicu kekebalan obat pada bakteri penyebab TBC.
“Itu ada bahayanya, bukan hanya tidak sembuh, tetapi si kuman yang sedang diobati itu menjadi kebal obat,” kata Dr Nastiti, dikutip dari Beritasatu.com, Senin (2/6/2025).
Kondisi ini dikenal sebagai tuberkulosis resisten obat (TB RO), ketika obat antituberkulosis (OAT) lini pertama tidak lagi efektif melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam tubuh pasien. Akibatnya, pasien harus menjalani pengobatan yang lebih lama dan dengan jumlah obat yang lebih banyak serta harus di bawah pengawasan ketat tim klinis.
“Pengobatan TB RO memerlukan waktu antara sembilan hingga 24 bulan dan harus disertai pemantauan ketat untuk memastikan efektivitas pengobatan,” tambah Dr Nastiti.
Ia menambahkan pasien TB RO juga berpotensi menularkan kuman yang sudah kebal terhadap obat kepada orang lain, sehingga memperburuk upaya pengendalian penyakit TBC. Mencegah terjadinya TB RO, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi obat secara teratur hingga tuntas sesuai aturan medis.
Putus obat bisa terjadi karena pasien lupa mengonsumsi obat selama beberapa hari berturut-turut atau karena muntah setelah minum obat. Namun, ia menekankan jika satu atau dua hari pasien lupa minum obat, misalnya karena bepergian, tidak secara otomatis mengharuskan pasien mengulang pengobatan dari awal.
“Dokter akan memperhitungkan berapa persentase obat yang sudah berhasil asudah dikonsumsi dan seberapa banyak yang terlewat. Jika jumlah yang terlewat sedikit, pengobatan bisa tetap dilanjutkan,” pungkas Dr Nastiti.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





