Harga Minyak Dunia Meroket, Dipicu Ketegangan Global dan Gangguan Pasokan
Suara Kalbar – Harga minyak mentah dunia melonjak pada Selasa (3/6/2025), mencatatkan level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik yang melibatkan Rusia-Ukraina serta Amerika Serikat-Iran.
Situasi tersebut memperkuat ekspektasi bahwa sanksi terhadap Rusia dan Iran, dua negara produsen minyak utama, akan tetap diberlakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Melansir dari Beritasatu.com, Rabu (4/5/2025), harga minyak mentah Brent naik sebesar US$1 atau sekitar 1,5% menjadi US$65,63 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat meningkat 89 sen atau 1,4% ke angka US$63,41 per barel.
Menurut analis dari firma penasihat energi Ritterbusch and Associates, peluang tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, serta kesepakatan nuklir dengan Iran saat ini semakin kecil. Hal ini menambah tekanan risiko terhadap harga minyak.
Pihak Rusia mengatakan proses negosiasi damai dengan Ukraina sangat rumit dan belum bisa menghasilkan keputusan dalam waktu dekat. Rusia juga mengaku masih menunggu respons dari pihak Ukraina atas proposal yang telah diajukan.
Sementara itu, Iran diprediksi akan menolak usulan kesepakatan nuklir dari AS. Apabila kesepakatan ini gagal tercapai, maka sanksi terhadap ekspor minyak Iran tidak akan dicabut dalam waktu dekat.
Selain faktor geopolitik, gangguan pasokan juga terjadi di Kanada. Kebakaran hutan di Alberta menghambat produksi minyak pasir hingga lebih dari 344.000 barel per hari, setara 7% dari total produksi minyak mentah Kanada.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS






