SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Tanjidor Sumber Rezeki Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya di Tepian Sungai Kapuas

Tanjidor Sumber Rezeki Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya di Tepian Sungai Kapuas

Tanjidor Sumber Rezeki tampil di Cafe Minijoy pada Minggu (25/5/2025). [SUARAKALBAR.CO.ID/Meriyanti]

Pontianak (Suara Kalbar)- Iringan musik khas Tanjidor kembali menggema di tepian Sungai Kapuas dalam rangkaian Habe Festival, yang menjadi bagian dari perayaan 20 tahun Balaan Tumaan, pada Minggu (25/5/2025). Grup Tanjidor Sumber Rezeki turut ambil bagian, menampilkan perpaduan seni tradisi dan semangat generasi muda Pontianak.

Uray Ferry, Ketua Tanjidor Sumber Rezeki, menjelaskan bahwa kesenian tanjidor bukanlah warisan asli Kalimantan Barat. Ia menyebutkan bahwa awalnya kesenian ini dibawa oleh Bangsa Portugis ke Indonesia dan berkembang di kalangan masyarakat Betawi. Dari sana, tanjidor kemudian masuk ke Kalimantan Barat dan menyatu dengan budaya Melayu Pontianak.

Uray bersama rekan-rekannya yang merupakan alumni FKIP Universitas Tanjungpura, Program Studi Seni Tari dan Musik, serta komunitas Tiup Besi, berkomitmen untuk terus menghidupkan tanjidor. Mereka berharap keberadaan Tanjidor Sumber Rezeki yang didominasi oleh anak muda dapat memantik minat generasi sebayanya untuk ikut terlibat.

“Sebagai anak muda tentulah ingin kebudayaan kita ini tidak punah, karena di Pontianak khususnya seringkali yang memainkan Tanjidor orang-orang yang sudah tua, sehingga kita ingin anak muda juga terlibat,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya Tanjidor Sumber Rezeki yang dominan di isi oleh anak muda ini berikan motivasi dan semangat untuk anak muda lainnya ikut melestarikan Tanjidor sebagai sebuah seni musik yang indah dan unik.

“Kami berharap ini bisa memotivasi anak muda agar tidak malu gitu, tidak malu melestarikan budaya ini,” tambahnya.

Ia menuturkan bahwa saat ini terdapat sekitar 10 komunitas tanjidor aktif di Pontianak, yang mayoritas tampil di acara pernikahan adat Melayu. Namun, keterlibatan anak muda masih tergolong minim.

“Kalo di Pontianak itu sekitar 10han lah Tanjidor dan biasanya tampil di acara pernikahan, tapi kalau yang isinya anak muda itu cuma tanjidor Sumber Rezeki, sehingga kita ingin ada anak muda lain yang juga ikut melestarikan ini,” tuturnya.

Selama tujuh tahun berdiri, Tanjidor Sumber Rezeki telah tampil di berbagai wilayah Kalbar, seperti Sosok (Sanggau), Singkawang, dan Mempawah. Mereka juga kerap berkolaborasi dengan band-band indie lokal, memperluas jangkauan tanjidor ke berbagai kalangan.

Hingga saat ini, Tanjidor Sumber Rezeki terus mengajak generasi muda untuk melestarikan Tanjidor sebagai budaya Melayu yang harus dilestarikan.

“Untuk anak-anak muda yang suka musik dan cinta tradisi Melayu Kota Pontianak, jangan malu untuk melestarikan budaya kita, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan budaya, salah satunya melalui musik Tanjidor,” pesannya.

Penulis: Meriyanti

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan