Nissan Umumkan PHK Global dan Tutup Pabrik, Targetkan Efisiensi Triliunan Yen
Suara Kalbar – Nissan Motor mengumumkan rencana besar untuk merestrukturisasi bisnis globalnya melalui strategi pemulihan bertajuk “Re:Nissan”, salah satunya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Langkah ini dilakukan guna meningkatkan profitabilitas perusahaan pada 2026 di tengah tekanan finansial dan biaya operasional yang terus meningkat.
Dilansir dari Beritasatu.com, Kamis(15/5/2025), keputusan paling signifikan dalam rencana ini adalah PHK terhadap 20.000 karyawan secara global hingga 2027, serta penutupan tujuh dari total 17 pabrik produksi yang tersebar di berbagai negara.
Langkah ini diambil untuk menyederhanakan operasi dan meningkatkan efisiensi, baik pada lini kendaraan bermesin bensin maupun kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Presiden dan CEO Nissan Ivan Espinosa menjelaskan, strategi ini bertujuan menghemat total 500 miliar yen atau sekitar Rp 56,3 triliun dalam bentuk biaya tetap dan variabel dibandingkan tahun fiskal 2024.
Sebanyak 250 miliar yen akan dihemat dari biaya variabel, antara lain dengan mempercepat proses rekayasa teknik, mengurangi jumlah pemasok, serta membentuk tim khusus yang terdiri dari 300 ahli untuk mengawasi efisiensi biaya. Sekitar 3.000 karyawan juga dipindahkan dari proyek jangka panjang untuk fokus pada efisiensi biaya jangka pendek. Sejumlah proyek pengembangan produk yang dijadwalkan melampaui tahun 2026 bahkan dihentikan sementara.
Di sisi biaya tetap, Nissan akan menghemat 250 miliar yen lainnya dengan menutup pabrik, melakukan PHK, serta membatalkan rencana pembangunan pabrik baterai di Kyushu, Jepang. Perusahaan juga telah menutup pabrik di Wuhan, Tiongkok, yang sebelumnya dikelola bersama mitra lokal, Dongfeng.
Untuk mendukung efisiensi, Nissan akan mengurangi kompleksitas komponen mobil hingga 70% dan menyusutkan jumlah platform kendaraan dari 13 menjadi 7 pada 2035. Langkah ini ditargetkan dapat menurunkan biaya rekayasa rata-rata per jam hingga 20%.
Selain itu, proses pengembangan model kendaraan baru akan dipercepat, dengan target siklus pengembangan utama selama 37 bulan dan varian lanjutannya 30 bulan.
Dalam strategi pasar global, Nissan akan memfokuskan sumber daya rekayasanya pada wilayah utama seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Eropa, Timur Tengah, dan Meksiko. Di Tiongkok, Nissan akan menghadirkan lebih banyak kendaraan energi baru (NEV), sementara di Eropa akan diperkuat dengan peluncuran SUV listrik kecil hingga menengah.
Kerja sama strategis Nissan dengan Renault dan Mitsubishi Motors tetap dilanjutkan. Mitsubishi akan menghadirkan model BEV baru di Amerika Utara berbasis generasi terbaru Nissan Leaf. Renault di Prancis juga akan memproduksi versi listrik penuh dari Nissan Micra dengan platform yang sama seperti Renault 5.
Selain itu, kolaborasi Nissan dengan Honda dalam bidang elektrifikasi dan kecerdasan kendaraan juga akan berlanjut, meskipun rencana penggabungan kedua perusahaan tersebut tidak dilanjutkan.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





