Mentan Amran: Ketahanan Pangan Adalah Pilar Negara, Belajar dari Krisis Beras di Jepang
Jakarta (Suara Kalbar)- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi eksistensi dan stabilitas sebuah negara. Pernyataan ini disampaikannya merespons krisis beras yang melanda Jepang hingga menyebabkan Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto, mengundurkan diri akibat tekanan publik.
“Pangan bermasalah, negara bermasalah. Terkait hal itu, produksi harus terjaga, stok kuat, dan masyarakat tersenyum,” tegas Mentan Amran dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
Krisis pangan, menurut Amran, adalah isu strategis yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Dalam konteks tantangan global seperti saat ini, masyarakat sangat berharap pemerintah hadir memberikan solusi konkret.
Indonesia Terus Perkuat Produksi dan Stok Pangan
Pemerintah Indonesia terus melakukan langkah strategis untuk menjaga produksi dalam negeri, termasuk melalui program cetak sawah baru, optimalisasi lahan, serta peningkatan volume pupuk bersubsidi.
Menurut Mentan Amran, kebijakan seperti penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) beras juga digulirkan untuk menjamin petani mendapatkan harga yang adil dan berkelanjutan.
“Produksi kita saat ini baik dan cadangan beras pemerintah (CBP) kita tertinggi sepanjang sejarah. Target 4 juta ton akan segera tercapai,” imbuh Amran.
Jepang Alami Lonjakan Harga Beras
Sebagai perbandingan, Jepang kini tengah menghadapi lonjakan harga beras akibat gelombang panas ekstrem yang merusak panen. Harga beras kemasan 5 kilogram (kg) kini tembus 4.268 yen atau sekitar Rp 484.000. Akibatnya, Menteri Pertanian Jepang Taku Eto, mengundurkan diri karena tekanan publik.
Belajar dari kasus Jepang, Amran mengingatkan seluruh pemangku kepentingan untuk terus bersinergi agar ketahanan pangan nasional tetap kuat. Pangan bukan sekadar komoditas, tetapi pilar kedaulatan. “Insyaallah, pangan Indonesia semakin kokoh. Swasembada bukan lagi sekadar mimpi,” pungkas Mentan Amran.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now