SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Menkes: Lemak Visceral Lebih Berbahaya dari Lemak Biasa

Menkes: Lemak Visceral Lebih Berbahaya dari Lemak Biasa

Budi Gunadi Sadikin. (Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta (Suara Kalbar)- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat tentang bahaya lemak visceral, yaitu lemak yang menumpuk di organ-organ tubuh seperti jantung dan hati. Jenis lemak ini dinilai jauh lebih berbahaya dibandingkan lemak yang berada di bawah permukaan kulit.

“Kalau kita makan lemak, normalnya itu tersimpan di bawah kulit. Namun, kalau sudah berlebih, dia akan menempel ke organ-organ penting, seperti jantung dan liver. Nah, ini yang disebut visceral fat, dan ini yang berbahaya,” ujar Budi dilansir dari Beritasatu.com, Kamis(15/5/2025).

Ia menjelaskan, keberadaan lemak di organ tubuh dapat memicu keluarnya pro-inflamasi sitokin, yaitu senyawa yang menyebabkan peradangan kronis dan berisiko memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Ia menekankan pentingnya menjaga indeks massa tubuh (body mass index atau BMI) tetap di bawah 24. Namun, menurutnya, indikator yang lebih mudah dikenali adalah ukuran lingkar perut.

“Yang lebih gampang itu ukuran lingkar perut. Untuk laki-laki sebaiknya di bawah 90 cm, dan perempuan di bawah 80 cm. Itu supaya kita terhindar dari visceral fat dan penyakit yang menyertainya,” tegas Menkes Budi.

Sebelumnya, pernyataan Menkes Budi sempat viral di media sosial setelah ia menyebutkan bahwa pria dengan ukuran celana jeans di atas 32, seperti ukuran 33 atau 34 memiliki risiko kematian lebih dini. Menurutnya, ukuran celana bisa menjadi indikator sederhana untuk mendeteksi obesitas, khususnya pada pria.

“Kalau laki-laki beli celana jeans ukurannya sudah di atas 32 atau 33, itu sudah pasti obesitas. Menghadap Allah-nya bisa lebih cepat dibanding yang ukurannya 32 ke bawah,” ucap Budi.

Ia menegaskan, pernyataan tersebut bukan bentuk body shaming, melainkan peringatan dini akan bahaya obesitas terhadap kesehatan.

Sebagai langkah pencegahan, Budi menganjurkan masyarakat untuk mengatur pola makan secara disiplin. Ia bahkan mengutip anjuran Rasulullah SAW yang menyarankan agar makan dihentikan sebelum kenyang, sebagai upaya menjaga kesehatan.

“Makannya jangan nunggu kenyang, itu yang diajarkan Nabi. Kalau sudah terasa cukup, berhenti,” kata dia.

Di samping itu, Budi juga mendorong masyarakat untuk rutin berolahraga minimal lima kali dalam sepekan dengan durasi 30 menit setiap sesi.

“Olahraga itu 30 menit per hari, lima hari seminggu, sampai wafat,” ujarnya sambil tersenyum.

Menkes Budi berharap masyarakat lebih peduli terhadap risiko obesitas dan mulai menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan