Libatkan Diri Lakukan Pengamatan Hilal, Ini Tujuan LDII Kalbar
Kubu Raya (Suara Kalbar) – Rukyat Hilal merupakan salah satu metode penentuan awal bulan Qomariyah, meskipun ada metode hisab berbasis perhitungan astonomis.
Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat Susanto memilih menggunakan metode rukyatul hilal, sehingga dalam pengamatan hilal di Pusat Observasi Bulan (POB) Kementerian Agama Provinsi Kalbar selalu melibatkan diri.
“Kesamaan metode penentuan awal bulan Qomariyah antara LDII dan Kemenag atas nama pemerintah melandasi kami selalu melibatkan diri dalam pengamatan hilal di POB Sungai Kakap,” ujarnya kepada awak media, Selasa (27/5/2025) malam.
Secara kelembagaan dirinya mengapresiasi Kepala Kanwil Kemenag Kalbar yang selalu membuka diri hadirnya tim rukiyat dari berbagai unsur ormas Islam.
“Sebagai pimpinan LDII Kalbar, kami mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag karena setiap kegiatan rukyat menerima keterlibatan ormas Islam termasuk LDII,” jelasnya.
Dikatakan Susanto, keterlibatan LDII dalam kegiatan pengamatan hilal juga dimaksudkan untuk membantu memberikan penjelasan kepada masyarakat tatkala hasil hisab dan rukyat berbeda.
“Terkadang hasil dari perhitungan hisab dan rukyat ada perbedaan, maka tak jarang timbul pertanyaan masyarakat. Di sinilah peran kami bisa memberikan penjelasan agar tidak ada keresahan,” imbuh dia.
Sedangkan pada saat pengamatan hilal untuk penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H tampak dihadiri langsung Kakanwil Kemenag Kalbar.Muhajirin Yanis yang didampingi Kabid Urusan Agama Islam (Urais), Mi’rad juga perwakilan unsur tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan itu Kakanwil Kemenag menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan hilal tidak kelihatan karena faktor cuaca yang tertutup awan.
“Jadi hasil pengamatan Tim, hilal tidak kelihatan karena tertutup oleh awan. Hasil ini dilaporkan ke pusat bersama 114 titik pengamatan dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sedangkan pengumuman mengenai keputusan hasil sidang isbat Idul Adha 1446 H disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar.
“Maka kita bisa menyimpulkan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan pada 6 Juni 2025,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat di Jakarta.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





