SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Apindo: Penghapusan Outsourcing Bisa Rugikan UMKM

Apindo: Penghapusan Outsourcing Bisa Rugikan UMKM

Ilustrasi buruh. (Antara/Sulthony Hasanuddin)

Jakarta (Suara Kalbar)-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengingatkan pemerintah agar tidak terburu-buru dalam menghapus sistem kerja outsourcing.

Ketua Apindo Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam, menilai bahwa kebijakan tersebut memang berpihak pada buruh, namun perlu juga mempertimbangkan dampaknya terhadap iklim investasi dan keberlangsungan usaha kecil.

“Presiden dengar suara buruh mengenai penghapusan sistem kerja outsourcing. Kita harus realistis. Harus memikirkan investasi,” ungkap Bob dilansir dari Beritasatu.com, Kamis(8/5/2025).

Menurutnya, sistem kerja outsourcing seharusnya dievaluasi, bukan justru dihapus. Padahal, sejumlah negara banyak yang mengimplementasikan sistem kerja outsourcing dan berjalan dengan baik.

Bob melanjutkan, sistem kerja outsourcing juga memberikan efek positif, yakni membuka peluang untuk perusahaan kecil untuk mendapatkan pekerjaan dari perusahaan besar. Apabila dihapus, maka yang terdampak adalah perusahaan-perusahaan kecil yang merupakan mitra kerja para korporasi besar.

“Kita juga harus lihat perusahaan-perusahaan outsourcing itu kan penyerahan pekerjaan kepada pihak ketiga. Biasanya diserahkan dari mana? Dari perusahaan besar ke perusahaan yang kecil,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bob juga angkat bicara perihal adanya fenomena tren pemutusan hubungan kerja (PHK) dan naiknya angka pengangguran. Menurutnya, fenomena PHK ini disebabkan sejumlah faktor yang kompleks, imbas adanya pelemahan perekonomian sejak beberapa waktu belakangan.

Menurutnya, ekonomi regional dan global terdampak faktor konflik geopolitik yang memanas antara Rusia-Ukraina, hingga Timur Tengah. Belum lagi baru-baru ini ada kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang memicu perang dagang.

“PHK kompleks ya. Jadi ada persoalan yang sifatnya struktural, panjang. Ada persoalan-pesoalan perekonomian yang memang sudah melemah sejak tahun 2019, bukan baru lagi,” ungkap Bob Azam.

Dirinya juga mengungkapkan, PHK tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di sejumlah negara lainnya, seperti Singapura. Diungkapkannya, sebuah perusahaan perbankan di Singapura kabarnya akan melakukan PHK dalam jumlah yang sangat besar.

Hal ini disebabkan adanya transformasi digital, yang menyebabkan efisiensi jumlah sumber daya manusia.

Menurut Bob, saat ini pemerintah harusnya fokus mendukung perusahaan agar dapat menciptakan jumlah lapangan kerja yang besar.

“Persoalannya bagaimana yang PHK bisa dapat kerja lagi. Itu sebenarnya yang kita harus siapkan. Jadi kita terlalu banyak konsentrasi di PHK, tetapi lupa bagaimana menciptakan lapangan kerja. Itu yang jauh lebih penting,” pungkas Bob menanggapi mengenai sistem kerja outsourcing dan PHK.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan