SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Tawa dan Haru Nasib Karyawan RS Pro MEDIKA Pontianak Pasca Tutup

Tawa dan Haru Nasib Karyawan RS Pro MEDIKA Pontianak Pasca Tutup

Karyawan RS ProMEDIKA, Hermina Lince, menahan tangis usai bercerita mengenai suka duka bekerja selama 18 tahun. SUARA KALBAR.CO.ID/Maria.

Pontianak (Suara Kalbar)- Pasca sepekan penutupan rumah sakit (RS) Pro MEDIKA Pontianak, para karyawan diketahui dijanjikan untuk mendapatkan surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Senin (7/4/2025).

Sejak pagi, satu per satu karyawan tampak mulai datang dan menunggu antrean untuk mendapatkan surat tersebut.

Tak hanya sekedar hadir untuk mendapatkan surat, sejumlah karyawan tampak memanfaatkan momen tersebut untuk kembali bercanda sejak tak bertemu setelah RS ProMEDIKA berhenti beroperasi sejak 1 April 2025 lalu.

Melalui pantauan langsung SUARAKALBAR.CO.ID di lapangan, beberapa tampak saling melempar canda hingga tertawa kencang.

“Hebat ya karyawan ProMEDIKA, walaupun belum dapat uang (pesangon) tapi masih bisa ketawa-ketiwi,” ujar seorang karyawan wanita kepada para awak media.

Selain itu, ada pula seorang karyawan bernama Hermina Lince (55) yang melempar candaan terkait pesangon kepada rekannya.

“Ubur-ubur ikan lele, kita menunggu pesangon keluar le,” ujar Hermina yang disambut tawa karyawan lainnya

Selain itu beberapa diantaranya tampak mengintip ke dalam ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) yang tertata rapi tapi sepi.”Sedih lihatnya,” ucapnya sambil menghampiri para rekannya.

Hermina sendir diketahui telah bekerja selama 18 tahun sejak RS Pro MEDIKA masih menjadi klinik.

“Suka duka banyak sekali. Waktu pertama-tama rumah sakit ini buka cukup ramai. Bahkan mungkin terkenal. Kurang lebih 10 tahun lah kejayaan rumah sakit ini,” jelas Hermina.

Belasan tahun mengabdi di rumah sakit ini, ia mengaku cukup bangga dan senang apalagi pihak rumah skait cukup memperhatikan para karyawan.

“Kesejahteraan itu cukuplah diperhatikan kepada kami. Kalau misalnya pas ulang tahun senang banget, ada doorprize, ada apa gitu,” jelasnya.

Sayangnya, hal tersebut kini hanya tinggal kenangan. Hermina mengaku sangat sedih karena kini harus berpisah dengan para rekannya.

“Sedihnya ya ketika saat seperti ini. Sedihnya seperti sekarang ini kami terpaksa harus berpisah, tidak ketemu lagi. Tidak kumpul dengan teman-teman, sedih,” kata Hermina sambil menahan tangis.

Hermina mengaku dirinya menerima keputusan manajemen dan para pemilik rumah sakit. Namun, ia berharap pihak rumah sakit tetap harus melunasi tanggungjawab kepada para karyawan.

“Semoga ProMEDIKA ini memberikan kewajibannya kepada kami sebagai karyawan yang sudah mengabdi cukup lama. Mohon doanya, mohon dukungannya agar yang kami harapkan bisa kami terima,” pungkasnya.

Penulis: Maria

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan