SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Fosil Semut Tertua Dunia Ditemukan di Brasil, Hidup di Era Dinosaurus

Fosil Semut Tertua Dunia Ditemukan di Brasil, Hidup di Era Dinosaurus

Fosil semut tertua di dunia, berusia sekitar 113 juta tahun, berhasil ditemukan di batu kapur wilayah timur laut Brasil. (Sci.News/Sci..News)

Suara Kalbar – Penemuan luar biasa kembali mengungkap masa lalu bumi. Fosil semut tertua di dunia yang diperkirakan berusia 113 juta tahun ditemukan di batu kapur timur laut Brasil. Fosil langka ini menunjukkan bahwa semut telah hidup berdampingan dengan dinosaurus pada zaman Kapur (Cretaceous).

Para peneliti menemukan semut bersayap dengan rahang menyerupai sabit yang menyeramkan, terawetkan sempurna dalam batu kapur dari Formasi Crato, di Negara Bagian Ceará, Brasil. Spesies ini diberi nama Vulcanidris cratensis, dan termasuk dalam kelompok kuno yang dikenal sebagai “semut neraka”.

“Semut ini bisa saja disangka tawon oleh orang awam,” ujar Anderson Lepeco, ahli entomologi dari Museum Zoologi Universitas São Paulo sekaligus penulis utama studi dilansir dari Beritasatu.com, Sabtu(26/4/2025).

Menurut Lepeco, mandibula Vulcanidris bergerak secara vertikal, berbeda dengan semut modern yang rahangnya bergerak secara horizontal. Anatominya yang unik memperlihatkan bagaimana fosil semut tertua ini beradaptasi sebagai predator di lingkungan mereka.

Fosil Vulcanidris berusia sekitar 13 juta tahun lebih tua dari semut tertua yang sebelumnya diketahui, yang ditemukan di Prancis dan Myanmar. Temuan ini memperkuat teori bahwa semut pertama kali berevolusi antara 168 hingga 120 juta tahun lalu.

Kerabat terdekat semut saat ini adalah tawon dan lebah. Vulcanidris sendiri hidup berdampingan dengan berbagai makhluk lain seperti serangga, laba-laba, kelabang, krustasea, kura-kura, buaya, pterosaurus, burung, dan dinosaurus termasuk pemangsa berbulu Ubirajara.

Predator alami Vulcanidris kemungkinan termasuk katak, burung, laba-laba, dan serangga besar lainnya.

Kini, semut telah menjajah hampir seluruh penjuru Bumi. Studi tahun 2022 memperkirakan jumlah semut di seluruh dunia mencapai sekitar 20 kuadriliun, jauh melebihi populasi manusia yang berjumlah 8 miliar.

“Mereka merupakan salah satu kelompok hewan paling melimpah di berbagai ekosistem,” kata Lepeco.

“Semut berperan penting sebagai pemangsa, herbivora, pengurai, dan juga memiliki hubungan erat dengan tumbuhan dan serangga lain. Mereka bahkan membantu menjaga kesehatan tanah,” jelasnya terkait temuan fosil semut tertua tersebut.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan