SMPN 24 Pontianak Berduka Kematian Iqbal Korban Pawai Obor: Anaknya Bagus Banyak Teman
Pontianak (SuaraKalbar)– Kasus Kematian Muhammad Iqbal Syahputra (15) akibat penganiayaan dan pengeroyokan saat mengikuti pawai obor di Kota Pontianak menyisakan duka untuk keluarga dan orang-orang terdekat.
Pihak sekolah SMP Negeri 24 Pontianak tempat mendiang Iqbal bersekolah menyampaikan bahwa Iqbal adalah anak yang baik dan mudah bergaul. Hal ini disampaikan oleh Wali Kelas mendiang Iqbal, Dita, Wali Kelas 9E
“Dia bagus bersosialisasi, banyak temannya di sekolah, di kelas lain juga banyak temannya,” kenang Dita saat ditemui pada Selasa (4/2/2025).
Selama bersekolah Iqbal merupakan anak yang baik meskipun tidak terlalu menonjol di bidang akademik, Iqbal sempat tidak naik kelas sekali karena terlalu banyak tidak hadir disekolah.
“Selama saya mengajar Iqbal, dia ini anaknya bagus, walaupun ada nakal tapi ya nakalnya masih sewajarnya aja,” jelas Dita
Saat insiden pawai obor ini, pihak sekolah tidak mengetahui bahwa Iqbal pergi mengikuti acara tersebut. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Kesiswaan (Wakakesiswaan) SMPN 24 Pontianak, Syalfarina. Ia menjelaskan bahwa Iqbal saat mengikuti pawai obor bukan dengan rombongan sekolah tetapi dengan rombongan teman-teman di lingkungannya tinggal.
“Dia bukan rombongan sekolah tetapi rombongan teman-teman di gang-nya, jadi dia pergi bukan utusan sekolah,”
Saat informasi tesebut sampai, Syalfarina bersama guru-guru sempat kaget mendengar kabar kematian Iqbal melalu WhatsApp Grup yang di teruskan oleh Wali kelas Iqbal dari teman-temannya. Seketika ia dan wali kelas Iqbal pergi mengunjungi rumah duka.
Ketika di konfirmasi oleh orang tua Iqbal, barulah di ketahui bahwa ia meninggal akibat dipukul saat mengikuti pawai obor.
“Waktu pawai menurut ibunya, Iqbal bersholawat dengan nada yang cukup lantang, karena tidak terima dengan grup yang di depannya. Jadi ditegur sama temannya, tau-tau bukan pelan tapi makin nyaring,” tutur Syalfarina
Aksi Iqbal yang bersholawat dengan cukup lantang, menuai kemarahan dari kelompok di depannya yang menyebabkan konflik tersebut terjadi.
“Akhirnya kelompok yang di depannya itu pergi minggir ke tepi, pindah barisan. Jadi posisinya berubah Iqbal berada di barisan depan. Tak lama tiba-tiba setelah pindah itu, terjadilah aksi pemukulan itu,” tambahnya
Pihak sekolah rencananya akan berkunjung lagi kerumah duka dengan para siswa untuk memberikan doa dan sumbangan sukarela pada mendiang Iqbal.
“Kamis tanggal 6 rencananya akan mengajak para siswa untuk datang dan bawa buku Yasin serta nanti ada sumbangan sukarela buat keluarga yang berduka,” ujarnya
Dari kejadian tersebut, ia menghimbau untuk seluruh siswa agar selalu berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
“Hati-hati dalam bergaul dan carilah teman yang baik,” tutupnya
Penulis: Meriyanti
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now