SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Platform X Lumpuh Akibat Serangan Siber, Elon Musk Kaitkan dengan Isu Geopolitik

Platform X Lumpuh Akibat Serangan Siber, Elon Musk Kaitkan dengan Isu Geopolitik

Elon Musk, CEO Tesla, saat menghadiri saat pembukaan pabrik Tesla Berlin Brandenburg di Gruenheide, Jerman, pada 22 Maret 2022. (Foto: VOA)

Suara Kalbar – Elon Musk mengumumkan bahwa platform media sosial X mengalami serangan siber besar-besaran pada Senin (10/3/2025). Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah serangan siber X ini ditujukan langsung kepadanya atau terkait keputusan pemangkasan staf di perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Laporan serangan siber X mulai muncul pada Senin pagi, dengan pengguna di Asia, Eropa, dan Amerika Utara melaporkan kendala dalam mengakses platform tersebut, menurut situs pemantauan Downdetector.

“Masih ada serangan siber besar-besaran terhadap X,” tulis Elon Musk dalam unggahan di platformnya, yang mengalami gangguan sepanjang hari.

CEO SpaceX dan Tesla itu juga mengeklaim serangan siber X juga pernah terjadi tahun lalu saat platform itu mengalami gangguan tepat sebelum wawancara dengan Donald Trump disiarkan. Meski begitu, Elon Musk tidak memberikan bukti konkret terkait pernyataannya.

Elon Musk juga membagikan unggahan dari akun DogeDesigner yang menyebut bahwa serangan siber X ini adalah bagian dari serangkaian permusuhan terhadapnya, termasuk protes terhadap kebijakan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) AS yang dipimpinnya dan aksi vandalisme terhadap fasilitas Tesla.

Spekulasi semakin berkembang ketika Elon Musk menyebut bahwa serangan siber X ini memerlukan sumber daya besar, sehingga kemungkinan dilakukan oleh sebuah negara atau kelompok terorganisir. Dalam wawancara dengan Fox Business, ia menyebut bahwa alamat digital dari komputer yang terlibat dalam serangan berasal dari wilayah Ukraina, meskipun penyelidikan masih berlangsung.

Pakar keamanan siber menyatakan bahwa tanpa akses ke sistem internal X, sulit untuk menilai penyebab pastinya. Namun, durasi gangguan menunjukkan indikasi adanya serangan siber X yang serius.

“Ini adalah perang siber yang berlangsung dengan kekuatan penuh,” ujar Chad Cragle dari Deepwatch, sebuah platform pertahanan siber.

“Dengan Musk berada di pusat perhatian dan ketegangan politik yang meningkat, serangan-serangan ini memiliki semua indikator agresi dari suatu negara-bangsa,” tambahnya terkait serangan siber X.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan