SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Pesona Busana Lebaran dari Indonesia hingga Maroko, Simbol Identitas Budaya

Pesona Busana Lebaran dari Indonesia hingga Maroko, Simbol Identitas Budaya

Macam-macam baju Lebaran di berbagai negara muslim. (Pexels/PNW Production)

Suara Kalbar – Pakaian khas Lebaran adalah ungkapan budaya yang kaya dan beragam yang berkaitan dengan perayaan Idulfitri di seluruh dunia. Setiap negara memiliki cara unik untuk merayakan dengan berpakaian yang mencerminkan identitas budaya mereka.

Beragamnya pakaian khas yang dikenakan di berbagai belahan dunia mencerminkan kekayaan tradisi serta nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat dalam merayakan hari yang penuh berkah ini.

Di balik setiap detail, warna, dan desain, terdapat cerita yang menggambarkan perjalanan sejarah dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Penasaran dengan beragam variasi pakaian khas yang dikenakan saat Lebaran di berbagai negara? Berikut pakaian khas Lebaran di berbagai negara:

Pakaian Khas Lebaran di Berbagai Negara

1. Indonesia

Di Indonesia, perayaan Lebaran atau Idulfitri berkaitan erat dengan pengenalan pakaian baru sebagai simbol kebahagiaan. Umumnya, masyarakat Indonesia mengenakan baju kebaya atau baju koko, yang merupakan pakaian tradisional yang mencerminkan keragaman budaya di seluruh nusantara.

Kebaya biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti katun, organdi, taffeta, trulle, dan satin, yang memberikan kesan mewah dan nyaman saat dikenakan. Penggunaan kebaya sering kali dipadukan dengan kain batik.

Namun, seiring berkembangnya waktu, variasi pakaian untuk Idulfitri di Indonesia semakin bertambah sejalan dengan pengaruh budaya asing.

Di sisi lain, pakaian koko adalah busana yang dikenal sebagai identik dengan pria Muslim. Pakaian ini memiliki kerah yang menutupi leher dan tersedia dalam lengan panjang maupun pendek. Sarung dan celana panjang biasanya digunakan sebagai pelengkap untuk pakaian ini.

2. Malaysia

Seperti halnya Indonesia, Malaysia juga merayakan Lebaran dengan tradisi yang kaya. Pakaian yang umum dikenakan adalah baju Melayu bagi pria dan baju kurung bagi wanita.

Baju Melayu adalah pakaian kebangsaan yang dikenakan oleh pria Melayu dan biasanya dipadukan dengan samping atau celana. Sementara baju kurung, yang merupakan pakaian tradisional wanita, sering dihias dengan corak dan warna yang cerah.

3. Arab Saudi

Di Arab Saudi, pakaian khas yang digunakan saat Lebaran adalah thobe untuk pria dan abaya bagi wanita. Thobe sering kali berwarna putih dan dihiasi dengan bordir yang indah, melambangkan kesopanan dan tradisi masyarakat Arab.

Abaya, yang biasanya berwarna hitam, adalah pakaian luar yang dikenakan oleh wanita untuk melindungi diri mereka dari pandangan publik. Selain daripada fungsi sosial, pakaian ini juga memperlihatkan kedudukan dan status sosial dalam masyarakat.

4. Palestina

Masyarakat Palestina memiliki pakaian khas yang menunjukkan identitas budaya yang kuat, terutama saat perayaan Lebaran. Thobe dan Taqsireh adalah pakaian khas Palestina yang umum dikenakan saat Idulfitri.

Thobe dipakai oleh wanita dewasa dan anak-anak, sementara Taqsireh adalah jaket berornamen etnik yang dianggap sebagai salah satu jaket terbaik di Palestina. Keduanya adalah pakaian favorit untuk merayakan Idulfitri.

5. Turki

Dalam budaya Turki, perayaan Idulfitri disebut Ramazan Bayramı dan sering kali diwarnai oleh penggunaan pakaian tradisional. Wanita di Turki sering mengenakan elbise, yakni gaun panjang yang indah, sedangkan pria biasanya menggunakan baju yang disebut şalvar.

Penggunaan pakaian ini biasanya diiringi dengan pertukaran ucapan selamat dan ajakan untuk berkumpul bersama keluarga, menciptakan suasana kemeriahan selama perayaan.

6. India

Pada saat Idulfitri, banyak wanita Muslim di India memilih untuk mengenakan saree sebagai simbol perayaan. Pilihan saree untuk Idulfitri sering kali melibatkan kain dengan warna cerah dan motif yang rumit, mencerminkan semangat kebahagiaan dan perayaan.

Kaidah dalam memilih saree untuk acara ini tidak hanya ditentukan oleh fashion, tetapi juga oleh norma-norma sosial dan tradisi keluarga. Misalnya, saree dengan bordir pengantin atau hiasan tradisional sering kali dipilih, menandakan kesucian dan kebahagiaan di hari raya.

7. Pakistan

Lehenga merupakan salah satu pakaian tradisional yang paling dikenal di Pakistan, khususnya saat merayakan hari-hari besar keagamaan seperti Idulfitri. Lehenga terdiri dari rok panjang yang biasanya hingga mata kaki dan dipadukan dengan blus atau choli, serta dupatta, yaitu sehelai kain panjang yang digunakan sebagai pelengkap.

Secara sekilas, lehenga dan saree memiliki kemiripan dalam bentuk yang dikenakan oleh wanita, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok. Saree terdiri dari sehelai kain panjang yang dililitkan di tubuh, sementara lehenga adalah pakaian yang terpisah dengan rok dan atasan yang dijahit.

8. Maroko

Kaftan adalah gaun berbentuk longgar dengan lengan panjang, biasanya dihias dengan bordir dan aksesori. Sering kali, kaftan dipadukan dengan ikat pinggang. Kaftan melambangkan keanggunan dan identitas budaya wanita Maroko. Pakaian ini menunjukkan tradisi yang kaya dan sering dikenakan dalam perayaan besar, termasuk pernikahan dan Idulfitri.

Setiap negara memiliki pakaian khas yang mencerminkan budaya dan tradisi mereka dalam merayakan Lebaran atau Idulfitri. Dari kebaya di Indonesia hingga kaftan di Maroko, pakaian-pakaian ini bukan sekadar busana, tetapi juga simbol warisan budaya yang terus dilestarikan di tengah perkembangan zaman.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan