Pakar Kesehatan: Anak Mandi Hujan Berisiko, Ini Bahayanya!
Suara Kalbar – Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Nitish Basant Adnani, mengimbau agar anak-anak tidak mandi hujan meskipun ada anggapan bahwa bermain di bawah guyuran air dapat merangsang kreativitas mereka.
“Paparan air yang tercemar berisiko membawa kuman, bakteri, maupun virus tertentu. Lebih baik hindarkan anak mandi hujan,” ujar dr Nitish dalam keterangan tertulisnya, melansir dari Beritasatu.com, Senin(24/3/2025).
Menurutnya, meskipun beberapa sumber menyebutkan bahwa mandi hujan dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik, memperkenalkan anak pada pengalaman bermain di alam, mengurangi kecemasan, serta membatasi screen time, namun dampak negatifnya tetap harus diperhitungkan.
Jika anak terlanjur kehujanan, dr. Nitish menyarankan agar mereka segera mengganti pakaian basah dan mandi menggunakan air hangat serta sabun untuk mencegah infeksi.
Musim pancaroba yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat anak lebih rentan terhadap penyakit, terutama jika daya tahan tubuhnya lemah. Salah satu penyakit yang sering muncul pada anak di musim ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat ideal bagi kuman penyebab ISPA, seperti virus dan bakteri, untuk berkembang biak dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko penularan pada anak,” jelasnya.
Untuk melindungi anak dari paparan penyakit, dr Nitish menyarankan beberapa langkah pencegahan berikut:
Membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
Membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit.
Menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan lingkungan ramai (untuk anak di atas dua tahun).
Memberikan asupan bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam proporsi sesuai anjuran.
Memastikan konsumsi makanan dan minuman kaya vitamin dan mineral seperti sayur dan buah untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Melengkapi perlindungan dengan suplemen dan vaksinasi.
IDAI juga merekomendasikan pemberian suplemen vitamin D pada musim pancaroba, dengan dosis 400 IU per hari untuk anak usia 0–1 tahun dan 600–1.000 IU per hari untuk anak di atas 1 tahun.
Dengan langkah-langkah, termasuk melarang anak mandi hujan, mereka dapat lebih terlindungi dari risiko penyakit yang meningkat selama musim pancaroba.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now