Erdogan Doakan Israel Hancur dalam Khotbah Idulfitri
Suara Kalbar – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam khotbah Idulfitri di Masjid Çamlıca, Istanbul, Minggu (30/3/2025), mendoakan agar Israel dihancurkan. Ia mengutip salah satu nama Allah, “Al-Qahhar”, yang berarti Sang Penakluk, sebagai bentuk harapannya agar rezim Zionis runtuh.
“Kita semua melihat dan mengetahui apa yang terjadi di Palestina,” ujar Erdogan dalam khotbahnya, melansir dari Beritasatu.com, Senin(31/3/2025).
“Semoga Allah, dengan nama-Nya ‘Al-Qahhar,‘ menghancurkan dan meruntuhkan Israel Zionis. Dan semoga kita semua tetap bersatu, kuat, dan tangguh sebagai saudara. Semoga Allah menjaga persatuan kita selamanya.”
Pernyataan keras ini semakin menegaskan sikap Erdogan yang kian vokal dalam membela Palestina sejak konflik Gaza memanas. Dalam pernyataan berbahasa Inggris yang diunggah di akun media sosial resmi pemerintah Ankara, ia menyebut bahwa “genosida di Gaza semakin memburuk, menghadirkan pemandangan yang mengoyak hati siapa pun yang masih memiliki nurani, moralitas, dan akal sehat”.
Sikap Erdogan dalam khotbah Idulfitri ini langsung mendapat reaksi dari Israel. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menuduh Erdogan menunjukkan sikap antisemit. “Diktator ini telah memperlihatkan wajah aslinya. Erdogan berbahaya bagi kawasan ini serta bagi rakyatnya sendiri,” kata Sa’ar dalam unggahan di platform X.
Selain itu, Israel disebut tengah melobi negara-negara NATO agar mempertimbangkan pengusiran Turki dari aliansi tersebut. Kementerian luar negeri Israel berpendapat bahwa tindakan dan retorika Erdogan bertentangan dengan prinsip dasar NATO.
Pernyataan Erdogan dalam khotbah Idulfitri ini juga mengingatkan pada sikapnya sebelumnya yang semakin dekat dengan Hamas sejak serangan kelompok tersebut ke Israel pada 7 Oktober 2023. Pada Mei 2024, Erdogan bahkan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai “vampir haus darah” dan menyerukan umat Muslim untuk melawan Israel.
Dengan retorika yang semakin tajam, khotbah Idulfitri Erdogan kali ini semakin mempertegas posisinya dalam konflik Timur Tengah. Pernyataannya diprediksi akan terus memicu ketegangan antara Turki dan Israel, serta mempengaruhi dinamika geopolitik di kawasan tersebut.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





