SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Research Call for Wallacea 2025 Perkuat Konservasi dan Ekowisata Indonesia

Research Call for Wallacea 2025 Perkuat Konservasi dan Ekowisata Indonesia

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek RI Fauzan Adziman di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Selasa (11/2/2025). SUARAKALBAR.CO.ID/ANTARA

Suara Kalbar– Research Call for Wallacea 2025 menjadi salah satu langkah untuk memperkuat konservasi dan ekowisata melalui kolaborasi riset di Indonesia. Program ini diinisiasi Kemdiktisaintek, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Langkah inipun didukung penuh oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Fauzan Adziman. Ia menilai program ini bertujuan untuk menjawab isu-isu strategis dalam konservasi biodiversitas dan ekowisata pada wilayah Wallacea, dengan melibatkan akademisi, peneliti, praktisi, serta pemangku kepentingan lainnya.

“Research Call for Wallacea adalah salah satu program kolaborasi internasional yang mendukung 17 program prioritas nasional, khususnya pada poin ke-11, yakni menjamin pelestarian lingkungan hidup,” kata Fauzan dilansir dari ANTARA, Kamis (27/2/2025).

Diketahui, program Research Call for Wallacea merupakan inisiatif yang bertujuan mendukung penelitian ilmiah di kawasan Wallacea, wilayah biogeografis unik yang kaya akan keanekaragaman hayati endemik. Untuk tahun 2025, program ini mengusung tema “Biodiversitas dan Sumber Daya Alam Wallacea: Membangun Ilmu dan Inovasi Baru”.

Fauzan berharap, ke depannya akan terbentuk lebih banyak kolaborasi dan konsorsium penelitian guna memberikan solusi bagi berbagai tantangan di masyarakat, berdampak positif pada perekonomian, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Sementara, Direktur Eksekutif DIPI Jatna Supriatna menyatakan peluncuran skema pendanaan ini akan memperkuat daya tawar peneliti Indonesia dalam kolaborasi riset global, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berperan serta dalam penelitian serta melindungi keanekaragaman hayati melalui perjanjian Material Transfer Agreement (MTA).

Direktur Fasilitasi Riset LPDP Ayom W. Paminto, menjelaskan, fokus utama riset di Wallacea adalah biodiversitas dan sumber daya alam kawasan tersebut, termasuk hilirisasi komoditas unggulan lokal, serta peningkatan kapasitas talenta riset di wilayah Wallacea.

“LPDP mendukung program Kemdiktisaintek untuk mengembangkan ekosistem riset di wilayah Wallacea. Fokus pada riset yang selaras dengan prioritas nasional,” ungkapnya.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan