Masyarakat Tionghoa di Melawi Rayakan Tradisi Cap Go Meh
Melawi (Suara Kalbar)- Masyarakat Tionghoa di Nanga Pinoh setiap tahun merayakan tradisi Cap Go Meh diantaranya di Klenteng Fuk Tet Chie yang terletak di Jalan Merak, Nanga Pinoh Kota, Kabupaten Melawi.
Cap Go Meh merupakan salah satu budaya Tionghoa yang masih dilestarikan sampai saat ini pada masyarakat Tionghoa di Melawi yakni tradisi Cap Go Meh, yang dirayakan pada hari ke lima belas setelah tahun baru Imlek.
“Perayaan tradisi Cap Go Meh mengandung nilai-nilai sosial budaya pada kehidupan multikultural di Kabupaten Melawi seperti nilai kearifan yang khas, nilai gotong royong, sampai dengan nilai-nilai toleransi yang kuat sebagai fundamental keberagaman kehidupan bermasyarakat dalam konteks multikulturalisme,” ujar Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kabupaten Melawi Tumpo.
Dia menjelaskan konsep multikuluralisme tradisi budaya dalam setiap etnis mampu membentuk rasa kebersamaan pada suatu tatanan kehidupan bermasyarakat di tengah-tengah perbedaan yang ada dan perayaan Cap Go Meh misalnya dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Hal itu sesuai dengan 8 Kebajikan atau Jalan Kebenaran golongan Tionghoa yang ada dalam perayaan tradisi Cap Go Meh yaitu kesetiaan (loyality), integritas (integrity), kesopanan (propriety), kebenaran moral (righteousness), kehormatan (honour), bakti (filial piety), kebajikan (kindness) dan kasih sayang (love).
Selain sukses melestarikan budaya, Etnis Tionghoa di Nanga Pinoh Kabupaten Melawi juga sukses merawat semangat tradisi gotong royong.
Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) dan Vihara iddhi Maetreya menjadi corong penting bagi masyarakat etnis Tionghoa di Kabupaten Melawi, khususnya di Kota Nanga Pinoh.
Terbukti, organisasi yang bergerak di bidang sosial yang dipelopori etnis Tionghoa masih tetap eksis berjalan sampai saat ini. Yayasan Mawar contohnya yang fokus kegiatan membantu masyarakat yang meninggal dunia serta mengelola area pemakaman yang terletak di jalan Kota baru kilometer 2 Nanga Pinoh.
Diketahui Yayasan Mawar berdiri sudah puluhan tahun, sejak Nanga Pinoh masih bergabung dengan Kabupaten Sintang. Dulu nya Yayasan ini disebut Yayasan Gotong Royong.
Selain Yayasan Mawar, masyarakat pasar Kota Nanga Pinoh, khususnya Etnis Tionghoa juga berhasil membentuk sebuah Badan Sosial Pemadam Kebakaran (BS-PBK) Bhakti Mulia.
“Sejumlah armada pemadam, kini dimiliki BSPBK Bhakti Mulia untuk mendukung kelancaran saat dilapangan dan tetap bersiaga 24 jam penuh jika diperlukan,” katanya.
Penulis : Dea Kusumah Wardhana
IKUTI BEITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





