SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak BPBD Kalbar Tekankan Pentingnya Mitigasi untuk Cegah Banjir

BPBD Kalbar Tekankan Pentingnya Mitigasi untuk Cegah Banjir

Banjir yang terjadi di Kecamatan Darit, Kabupaten Landak, Kalbar (ANTARA)

Pontianak (Suara Kalbar)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) menegaskan bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab utama banjir di Kalbar, sementara curah hujan tinggi hanya sebagai pemicu.

Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang semakin tidak bersahabat menjadi akar permasalahan terjadinya banjir.

“BPBD menilai bahwa faktor lingkungan menjadi penyebab utama banjir, sementara curah hujan tinggi hanya berperan sebagai pemicu,” katanya melansir dari ANTARA, Sabtu(8/2/2025).

Daniel mengatakan, curah hujan yang tinggi hanya sebagai pemicu banjir saja. Namun, akar permasalahan terjadinya bencana banjir di Kalbar ini dikarenakan faktor lingkungan yang mulai tidak bersahabat dan ada kemungkinan juga kita tidak bersahabat dengan lingkungan kita.

Dia menuturkan bahwa untuk meminimalisir dampak bencana banjir, diperlukan langkah mitigasi yang terbagi menjadi dua, yaitu mitigasi struktural dan nonstruktural.

Mitigasi struktural mencakup normalisasi parit, reboisasi, dan penghijauan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar, meskipun pelaksanaannya belum sepenuhnya optimal.

“Kita harus menyadari dengan keterbatasan yang ada, tentunya belum semua mitigasi struktural bisa dilakukan secara optimal untuk meminimalisir bencana banjir di Kalbar. Tinggi dan derasnya aliran air saat hujan lebat membutuhkan saluran air dan ruang untuk menampungnya, namun, kenyataannya, saluran air banyak yang tersumbat, sehingga banjir mudah terjadi,” katanya.

Selain itu, mitigasi nonstruktural seperti edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan juga menjadi fokus BPBD.

Menurut Daniel, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencari solusi yang tepat dalam menangani banjir.

“Jika aliran air ini tidak memiliki ruang, maka air hujan yang deras akan menggenang di mana saja, memicu bencana banjir di sejumlah wilayah di Kalbar,” kata dia.

Berdasarkan laporan BPBD kabupaten/kota di Kalbar pada 5 Februari 2025, masih ada beberapa kabupaten yang terendam banjir genangan, seperti di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang; Desa Panaroba dan Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang; serta beberapa desa di Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya; dan di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.

“Dari 7 kabupaten yang terdampak, terdapat 195 desa di 55 kecamatan dengan 52.953 Kepala Keluarga (KK) atau 233.629 jiwa yang terdampak bencana banjir. Hingga saat ini masih ada pengungsi di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, yang mengungsi di rumah keluarga dan kerabat karena pengungsian dilakukan secara mandiri,” katanya.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan