SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Menilik Cara Singapura Mengontrol Perjudian

Menilik Cara Singapura Mengontrol Perjudian

unsplash.com

Suara Kalbar – Tak dapat dipungkiri bahwa judi, terutama judi online seperti 1xbet indo, sudah semakin marak. Kondisi ini tidak hanya terbatas di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia, termasuk di negara tetangga seperti Singapura. 

Negara ini dikenal sebagai negara dengan regulasi yang ketat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Meskipun begitu, di Singapura, perjudian legal, bahkan untuk warga negaranya. Lalu bagaimana kontrol negara terhadap sektor ini? Berikut kupasan lengkapnya.

Fondasi Hukum dan Sejarah

Singapura mengontrol industri perjudian melalui beberapa undang-undang utama, yakni  Betting Act, Common Gaming Houses Act, Casino Control Act, Remote Gambling Act, dan Gambling Regulatory Authority of Singapore Act. Di bawah kerangka hukum ini, perjudian diatur dengan sangat ketat namun tetap memberikan ruang terbatas untuk industri ini beroperasi secara legal.

Sejarah kontrol perjudian di Singapura dimulai sejak masa kolonial Inggris. Pada tahun 1923, pemerintah kolonial melakukan eksperimen dengan melegalkan perjudian. Namun, eksperimen ini hanya bertahan tiga tahun karena memicu peningkatan kecanduan judi dan kejahatan. Selama dekade-dekade berikutnya, perjudian legal di Singapura hanya dibatasi pada dua operator: Singapore Pools untuk lotere dan Singapore Turf Club untuk pacuan kuda.

Titik Balik: Integrated Resorts

Perubahan besar terjadi pada 18 April 2005, ketika Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan keputusan kabinet untuk mengembangkan dua kasino dan fasilitas terintegrasi di Marina South dan Sentosa. Sebelum pembangunan integrated resorts ini, warga Singapura umumnya berjudi di kapal pesiar yang berlayar di perairan internasional di luar yurisdiksi Singapura. Kapal-kapal kasino ini tetap menjadi pilihan bagi mereka yang enggan membayar biaya masuk S$100 untuk kasino darat.

Pemerintah Singapura menyatakan bahwa tujuan utama proyek ini adalah mendorong industri pariwisata Singapura yang menghadapi persaingan ketat dari destinasi regional seperti Bangkok dan Hong Kong. Malaysia, negara tetangga Singapura, juga telah lama memiliki kasino legal dengan taman hiburan di Genting Highlands yang populer di kalangan turis Singapura.

Rencana pembangunan integrated resorts ini menuai perdebatan sengit di kalangan masyarakat Singapura bahkan sampai tahun 2014. Kelompok keagamaan dan pekerja sosial secara terbuka menyatakan ketidaksetujuan mereka. Kekhawatiran utama adalah dampak sosial negatif dari perjudian kasino, termasuk risiko kecanduan dan masalah sosial terkait seperti pencucian uang, rentenir, hingga kejahatan terorganisir.

Sistem Kontrol dan Pengawasan

Untuk mengatasi berbagai kekhawatiran publik terkait dampak sosial yang ditimbulkan oleh perjudian, pemerintah Singapura menerapkan sejumlah pembatasan ketat yang dirancang untuk meminimalisir potensi risiko.

Salah satu langkah yang diambil adalah penetapan biaya masuk kasino sebesar S$100 per kunjungan atau S$2.000 per tahun, yang bertujuan untuk membatasi akses warga negara Singapura ke fasilitas perjudian. Biaya ini kemudian dinaikkan pada 4 April 2019 menjadi S$150 per kunjungan atau S$3.000 per tahun, sebagai upaya untuk lebih menekan jumlah kunjungan yang berpotensi memicu kecanduan atau perilaku berisiko lainnya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga memberlakukan larangan bagi kasino untuk memberikan kredit kepada penduduk lokal, guna menghindari masalah keuangan yang dapat timbul akibat perilaku berjudi yang tidak terkendali.

Pada 1 Agustus 2022, pemerintah Singapura melakukan langkah penting dengan membentuk Gambling Regulatory Authority of Singapore (GRA), sebuah badan baru yang dihasilkan dari restrukturisasi Casino Regulatory Authority of Singapore (CRA).

GRA kini berperan sebagai otoritas tunggal yang bertanggung jawab dalam mengawasi seluruh aktivitas perjudian di Singapura, dari perjudian darat hingga perjudian daring. Sebagai lembaga yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri, GRA memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum yang ketat terhadap operator perjudian, serta memastikan bahwa semua kegiatan terkait perjudian dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Melihat bagaimana Singapura mengontrol perjudian memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya regulasi yang tegas untuk menjaga keseimbangan antara kebijakan yang mengakomodasi kebutuhan industri dan melindungi masyarakat dari dampak negatifnya. Meskipun perjudian di Singapura legal, negara ini tetap menjaga kontrol yang ketat melalui berbagai undang-undang dan pembatasan yang jelas. Ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, dalam merancang kebijakan yang tepat untuk sektor ini.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan