SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sambas Dorong Produk Lokal Jeruk Tebas, PLN UID Kalbar Beri Dukungan TJSL di Sejiram

Dorong Produk Lokal Jeruk Tebas, PLN UID Kalbar Beri Dukungan TJSL di Sejiram

Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalbar, Mukhlis Zarkasih, tengah berbincang dengan penyuluh pertanian Desa Sejiram [SUARAKALBAR.CO.ID/Maria]

Sambas(Suara Kalbar) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekonomi lokal melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Melalui program ini, PLN membantu para petani jeruk untuk meningkatkan hasil panen dan mengembalikan kejayaan jeruk khas di Desa Sejiram, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.

Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Kalbar, Mukhlis Zarkasih, menjelaskan bahwa PLN tidak hanya berfokus pada pelayanan kelistrikan, tetapi juga turut memberdayakan masyarakat dengan mendorong pengembangan ekonomi lokal.

“PLN ingin berkontribusi dalam mendukung UMKM dan komunitas lokal. Dengan mendorong sektor pertanian, seperti jeruk di Desa Sejiram, kami berharap dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan desa. Hal ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk memperkuat indeks desa membangun,” ujar Mukhlis pada Kamis (26/12/2024) sore.

Desa Sejiram merupakan salah satu wilayah penghasil jeruk terbesar di Kalimantan Barat. Namun, sejumlah tantangan seperti daya tahan buah yang rendah, banjir, dan keterbatasan akses pasar sempat menurunkan produksi jeruk. Mengatasi kendala tersebut, PLN memberikan dukungan berupa bibit unggul, pelatihan teknis, dan pendampingan pemasaran kepada para petani.

“Kami mendukung pengembangan varietas unggulan seperti jeruk Madu Susu, yang memiliki daya tahan lebih baik dan potensi pasar besar. PLN juga akan memantau secara rutin efektivitas bantuan ini, mulai dari pembibitan, perawatan, hingga pemasaran,” tambah Mukhlis.

Kepala Desa Sejiram, Hemdi, menyambut baik dukungan yang diberikan PLN. Ia berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk memulihkan kejayaan jeruk di wilayahnya.

“Ada beberapa varietas unggulan disini seperti jeruk Terigas dan jeruk Madu Susu, saat ini telah mulai dipasarkan ke luar pulau melalui pelabuhan Sintete dan Semparuk. Ada juga yang telah menembus pasar Malaysia, melalui perbatasan Aruk dan Jagoi Babang,” ujarnya.

Meski demikian, masih ada berbagai tantangan yang dihadapi petani. Harga jeruk yang sering fluktuatif saat panen raya, minimnya fasilitas pengolahan hasil panen, serta serangan hama menjadi hambatan utama.

Yenni, penyuluh pertanian Desa Sejiram, menyebutkan bahwa dari total 114 hektar lahan jeruk di desa tersebut, hanya 98 hektar yang produktif.

“Saat panen raya, harga jeruk sering anjlok. Petani juga belum memiliki kemampuan mengolah hasil panen untuk menghasilkan produk turunan seperti jus atau olahan lainnya,” jelas Yenni.

Almuhiram, salah satu petani jeruk, turut menyampaikan kendala yang dihadapinya, seperti harga pupuk yang mahal, kurangnya perawatan lahan, dan minimnya branding yang dapat membantu meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.

“Jeruk kami belum memiliki brand yang dikenal luas. Selain itu, kami butuh akses ke marketplace untuk menjual jeruk secara online. Kami berharap ada dukungan lebih lanjut untuk memperkenalkan jeruk Sejiram ke pasar yang lebih besar,” ujarnya.

General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania, menegaskan komitmen PLN untuk terus mendukung masyarakat melalui program TJSL guna meningkatkan perekonomian lokal.

“Dengan upaya ini, diharapkan masa keemasan jeruk Tebas dapat kembali, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sejiram dan sekitarnya,” harap Joice.


Penulis:
Maria

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan