Penjualan Baju Khas Melayu Meningkat Jelang HUT Kota Pontianak ke-253

Pontianak (Suara Kalbar)- Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pontianak yang ke-253, penjualan pakaian adat khas Melayu, seperti baju kurung dan teluk belanga, mengalami peningkatan pesat.

Amri, salah satu pedagang baju adat di Jalan Patimura, mengungkapkan bahwa permintaan untuk pakaian adat ini semakin tinggi seiring mendekatnya perayaan pada 23 Oktober 2024.

“Kalau mendekati HUT Kota Pontianak memang ada peningkatan penjualan dari hari biasanya, lalu yang paling laku itu biasanya baju melayu dan telok belanga serta aksesorisnya seperti tanjak atau kain corak insang,” ujar Amri, Sabtu (19/10/2024).

Menurut Amri peningkatan penjualan ini berhubungan dengan aturan dari Pemerintah Kota Pontianak yang mewajibkan masyarakat untuk menggunakan pakaian khas berupa baju kurung dan telok belanga saat HUT Pontianak.

Hal ini tertuang dalam surat edaran dari Pemerintah Kota untuk menginstruksikan seluruh staff, karyawan dan karyawati dan juga warga Pontianak mengenakan pakai khas Melayu untuk memeriahkan Hut Kota Pontianak.

Dibandingkan dengan hari biasanya penjualan menjelang HUT Pontianak ini memberikan keuntungan yang jauh lebih besar.

“Kalau menjelang Hut Pontianak ini biasanya semakin mendekati hari H orang yang cari juga lebih banyak ya, bisa laku sampai 50 pasang untuk dewasa dan anak anak,”ungkapnya.

Jenis pakaian itu sendiri yang dicari dan paling laku berupa baju kurung dan teluk belanga khas Melayu yang berbahan satin karena cendrung lebih lembut dan tidak gerah.

Untuk harga satuanya sendiri dibanderol Rp200 Ribu per pasang untuk ukuran dewasa. Harga corak insang yang masih berupa kain dibanderol Rp 60 Ribu per kain.

Untuk mengantisipasi peningkatan ini biasanya para penjual sudah menyiapkan stok baju kurung dan telok belanga menjelang HUT Kota Pontianak agar para pembeli tidak kehabisan persediaan saat mencari pakaian khas melayu tersebut.

Penulis: Meriyanti Rahmah

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS