SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Malaysia Fokus Selesaikan Isu Laut China Selatan sebagai Koordinator ASEAN-China

Malaysia Fokus Selesaikan Isu Laut China Selatan sebagai Koordinator ASEAN-China

Tangkapan layar Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menjawab pertanyaan anggota dewan terkait isu Laut China Selatan dalam Sidang Dewan Rakyat di Gedung Parlemen Malaysia di Kuala Lumpur, Senin (14/10/2024). (ANTARA)

Jakarta (Suara Kalbar)- Malaysia sebagai Koordinator Hubungan Dialog ASEAN-China, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan isu Laut China Selatan secara konstruktif melalui forum dan jalur diplomatik yang tepat.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, dalam Sidang Dewan Rakyat di Kuala Lumpur, Senin.

Selama tiga tahun ke depan, Malaysia akan memimpin koordinasi ASEAN-China, termasuk bertindak sebagai Co-Chair dalam perundingan Kode Etik Laut China Selatan (Code of Conduct/COC). Mohamad Hasan menekankan bahwa negaranya berkomitmen untuk menciptakan kode etik yang efektif dan substantif guna menangani permasalahan di wilayah perairan yang sering memicu ketegangan.

Sebagai Ketua ASEAN di 2025 nanti, ia juga mengatakan Malaysia berkomitmen untuk menyelesaikan isu-isu berkaitan Laut China Selatan secara konstruktif, dengan menggunakan forum dan saluran diplomatik yang sesuai. Dan semua pertikaian dan penyelesaiannya hendaklah berdasarkan hukum internasional dan Konvensi Hukum Organisasi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 (United Nations Convention on the Law of the Sea 1982/UNCLOS 1982).

Ia mengatakan Kementeriannya selalu memantau perkembangan isu di perairan yang dimaksud, termasuk ketegangan antara China dan Filipina.

“Dalam hal ini, saya ingin memberitahukan bahwa ketegangan itu terjadi di luar kawasan maritim Malaysia berdasarkan Peta Baru Malaysia pada 1979,” ujar dia menjawab pertanyaan anggota dewan dalam sidang parlemen yang diikuti secara daring.

Ia juga mengatakan isu Laut China Selatan kompleks dan sensitif. Oleh karena itu, perlu dikendalikan secara hati-hati, teliti dan menyeluruh.

Sejumlah upaya regional untuk memastikan perdamaian dan stabilitas serta menghindari ketegangan di Laut Cina Selatan, Negara-negara ASEAN dan China juga telah menandatangani Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC) pada 4 November 2002.

Sesuai dengan pengertian dalam DOC itu, negara-negara ASEAN telah mengambil pendekatan, “self-restraint” dan memastikan tindakan yang diambil dan kegiatan serta aktivitas yang dilakukan di Laut Cina Selatan tidak akan meningkat ketegangan di lapangan.

Untuk saat ini, negara-negara ASEAN dan China merundingkan COC, yang dipandang sebagai kode prosedur untuk menghindari konflik dan ketegangan di Laut Cina Selatan. Hal itu tanpa prasangka terhadap klaim teritorial dan maritim negaranya masing-masing.

Perundingan COC dilakukan oleh negara anggota ASEAN dan China melalui platform, Kelompok Kerja Bersama ASEAN-China untuk Implementasi DOC (JWG-DOC), Pertemuan Pejabat Senior ASEAN-China pada Implementasi DOC (SOM-DOC), berdasarkan Single Draft Negotiating Text (SDNT) COC yang digunakan sebagai dasar negosiasi.

Negosiasi COC terbaru di tingkat JWG-DOC telah diadakan di Xi’an, China, pada 10 -12 September 2024, sedangkan SOM-DOC dilaksanakan pada 13 September 2024.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan