Tradisi Pelet Betteng di Desa Kampung Baru, Warisan Syukuran Menyambut Kelahiran
Kubu Raya (Suara Kalbar)- Desa Kampung Baru, Kabupaten Kubu Raya, menyimpan kekayaan tradisi yang penuh dengan nilai seni dan keagamaan. Salah satu tradisi tersebut adalah Pelet Betteng, sebuah ritual yang dijalani oleh pasangan Khairul Anam dan istrinya, Novi, dalam rangka menyambut kelahiran anak yang diharapkan menjadi pribadi yang baik dan taat agama.
Iklil Al-Farizi menjelaskan bahwa acara dimulai pukul 10.00 pagi, di mana prosesi Pelet Betteng diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Di antaranya adalah Surah Maryam, Yusuf, Al-Waqiah, Al-Mulk, Yasin, dan Ar-Rahman. Pembacaan dilakukan di rumah ibu hamil, diiringi doa bersama dari para jemaah yang mendoakan kesehatan dan kelancaran bagi ibu dan janin selama kehamilan hingga persalinan.
“Tradisi Pelet Betteng ini merupakan wujud syukur kami kepada Allah SWT atas karunia kehamilan, kami berharap dengan tradisi ini, anak yang akan dilahirkan menjadi anak yang Sholeh dan berbakti kepada orang tua dan agama,” katanya, Kamis (20/9/2024).
Ria Ricis, anggota keluarga yang menyelenggarakan acara, menambahkan bahwa tradisi Pelet Betteng tak lepas dari ajaran Islam yang mengedepankan rasa syukur dan memohon rahmat Allah dalam setiap aspek kehidupan.
“Pelet Betteng ini juga dilakukan di halaman terbuka, dan sudah di siapkan air bunga yg bermacam-macam warna, dan di siram kan ke suami dan istri, lalu di ketuk bahu kiri kanan dan kepalanya, istri dari suami memegang kelapak, ayam kampung dan menginjak telur sampai pecah, setiap warga yang datang akan ikut andil dalam merayakan tradisi ini,”ungkapnya.
Tradisi Pelet Betteng di Desa Kampung Baru menjadi simbol harmoni antara kearifan lokal dan ajaran keislaman. Tradisi ini diharapkan tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bagian dari kekayaan budaya Madura.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now