Penganiaya Sekjen MPN Pemuda Pancasila Harus di Proses Hukum
Bengkayang (Suara Kalbar) – Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kurnadi, mengutuk keras dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seseorang berinisial Umar Kei terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Arif Rahman. Ia juga mendesak pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk segera menindak tegas pelaku.
“Kita adalah negara hukum, dan hukum harus kita hormati sebagai panglima. Namun, penganiayaan terhadap Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman, adalah tindakan premanisme. Saya sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Bengkayang Kalbar tidak menerima tindakan main hakim sendiri. Apapun alasannya, kekerasan tidak dapat dibenarkan,” tegas Kurnadi, Rabu (18/09/2024).
Kurnadi menegaskan, Arif Rahman selain menjabat sebagai Sekjen MPN Pemuda Pancasila, juga merupakan Staf Khusus Ketua Umum Kadin Arsyad Rasyid periode 2021–2026. Ia menyatakan bahwa tindakan Umar Kei tersebut melukai perasaan seluruh anggota Pemuda Pancasila, terutama di Kabupaten Bengkayang.
“Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Data rekaman kejadian sudah banyak beredar, dan seluruh pengurus serta anggota Pemuda Pancasila tidak terima pimpinan kami diperlakukan secara tidak pantas,” kata Kurnadi.
Ia juga menambahkan bahwa Pemuda Pancasila siap melakukan tindakan hukum apabila pelaku tidak segera ditangkap.
“Kami mendesak Kepolisian untuk segera memproses laporan Arif Rahman dan menangkap Umar Kei yang diduga kuat sebagai pelaku penganiayaan tersebut. Jika tidak ditangkap, kami juga bisa melakukan tindakan serupa terhadap Umar Kei,” lanjutnya.
Kurnadi menilai bahwa kekerasan yang dilakukan Umar Kei telah mencederai perasaan seluruh anggota Pemuda Pancasila, baik di Bengkayang maupun di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, ia mendesak pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
“Kami ingin polisi bekerja cepat dalam menangani kasus ini, menangkap pelaku, dan mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan penganiayaan tersebut. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan dalam bentuk apapun,” pungkas Kurnadi.
Merdeka! Pancasila Abadi! Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang! teriaknya di akhir pernyataannya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





