Klasik, Penyuluh Agama Islam Mempawah Gunakan Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Mempawah (Suara Kalbar) – Ular Tangga merupakan permainan tradisional yang ada di era klasik. Di zaman sekarang kebanyakan orang sudah meninggalkan permainan ini terlebih anak-anak. Pesatnya kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan pondasi diri dari agama, terkadang membuat semua orang bisa lupa waktu.

Namun di tangan Imam Subawaihin, Penyuluh Agama Islam Mempawah, permainan ular tangga ini diolah menjadi sebuah permainan yang menarik dan asyik bagi para santri di TPQ Hikmatun Balighoh.

Dengan mengubah pola permainannya, Imam meramu ular tangga untuk dijadikan daya tarik tersendiri untuk santri belajar Al-Qur’an.

Dalam aturan permainannya saat ini, imam membagi menjadi dua kelompok. Pertama kelompok anak Iqro’ dan kedua kelompok anak Al-Qur’an. Keduanya memiliki tantangan yang berbeda khususnya dalam mengingat kembali apa yang sudah dihafal sehingga disebut dengan ular tangga muroja’ah.

“Dari sekian inovasi yang pernah saya berikan dan terapkan ke para santri, Alhamdulillah ular tangga muroja’ah ini bisa membuat santri senang, antusias dan semangat untuk datang mengaji ke TPQ Hikmatun Balighoh. Selain itu, permainan ini secara tidak langsung bisa melatih dan mengasah kognitif anak-anak untuk menguatkan hafalannya dengan cara belajar dan bermain,” ungkap Imam yang juga Ketua Pokja TPQ Kabupaten Mempawah ini.

Imam juga mengatakan akan terus berinovasi untuk menciptakan hal-hal baru yang unik dan klasik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Al Qur’an khususnya di tempat ia mengajar yakni TPQ Hikmatun Balighoh.

“Saya memang orangnya suka hal-hal yang klasik dan kuno, karena salah satu motto saya klasik itu unik dan estetik. Jadi saya selalu berpikir bagaimana mengangkat kembali yang dianggap kuno dengan diinovasi sehingga menjadi daya tarik tersendiri khususnya dalam sebuah pembelajaran Al-Qur’an,” pungkas Imam yang juga Alumnus PP. Tebuireng Jombang Jatim.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS