Inovasi Pengolahan Gambut di Kubu Raya, Gunakan Demplot Agro Silvo Fisheri Sistem Surjan
Kubu Raya (Suara Kalbar) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meresmikan pembangunan demoplot agro-silvo-fishery dengan sistem Surjan, sebagai upaya inovasi pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat, Pada Selasa (21/05/2024).
Pembangunan demplot yang dilakukan oleh ICRAF Indonesia melalui program Peat-IMPACT ini, menawarkan harapan baru bagi masyarakat setempat dengan mengatur tata kelola air pada lahan yang tergenang selama musim kemarau.
Pendekatan agro-silvo-fishery yang mengintegrasikan budidaya pertanian, perkebunan/kehutanan, dan perikanan yang dilakukan dengan sistem Surjan ini, secara simultan dapat menjadi solusi bagi kendala yang selama ini dihadapi masyarakat Desa Sungai Radak Dua.
Sistem Surjan merupakan sistem budidaya pada lahan rawa yang menerapkan bentuk gundukan dan cekungan serta pembuatan kanal sebagai pengatur tata air di lahan. Model usaha tani yang inovatif ini tidak hanya mengoptimalkan lahan yang ada tetapi juga berpotensi meningkatkan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sejauh ini, pemerintah desa telah berkontribusi dalam membangun surjan pada lahan desa seluas 15 hektar dari rencana yang diharapkan seluas 25 hektar. Sementara ICRAF berkontribusi dalam memberikan pelatihan kepada kelompok tani dan membangun demoplot seluas 0,5 hektar yang telah dibangun dalam kurun waktu lima bulan sejak November 2023.
Carbon Biodiversity Specialist ICRAF Indonesia, Subekti Rahayu berharap Melalui pengembangan agro-silvo-fishery dengan sistem surjan ini diharapkan masyarakat dapat mencapai ketahanan pangan dari berbagai jenis tanaman hortikultura semusim, memiliki tambahan pendapatan dari pinang dan durian serta palawija dan ikan, serta menghasilkan bahan bakar arang dari tanaman laban.
“Ide awalnya kami sebenarnya punya 27 Desa yang kami survey, terpilihnya lima Desa salah satunya Desa Sungai Radak Dua untuk jadi desa pilot kita. Kenapa bisa dibentuk, atas dasar diskusi kita dengan masyarakat,” ujar Subekti Rahayu
Ditempat yang sama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya, Tri Indriastuty, yang hadir mewakili Penjabat Bupati Kabupaten Kubu Raya mengatakan, bahwa lahan
demoplot ini nantinya bisa ditanami tanaman holtikultura cabe yang dapat menjadi salah satu strategi pengendalian inflasi dan ketahanan pangan masyarakat, sebagaimana arahan Bupati Kubu Raya untuk penanaman cabe mandiri.
“Outputnya adalah bagaimana usahatani ini nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, baik dari tanaman maupun ikan yang dikembangkan. Harapannya program ini dapat berjalan terus sebagai model meskipun nantinya ICRAF sudah tidak mendampingi lagi. Hasil dari program ini juga dapat berkontribusi bagi penanganan pengurangan kemiskinan ekstrim dan stunting ,” tutup Tri Indriastuty.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now