SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 persen, Pemkot Upayakan Harga Barang Terkendali

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 persen, Pemkot Upayakan Harga Barang Terkendali

Rapat Koordinasi Inflasi Daerah se-Indonesia, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, secara daring di Ruang Pontive Center, Senin (13/5/2024).SUARAKALBAR.CO.ID/Kominfo Pontianak. 

Pontianak (Suara Kalbar)– Angka inflasi Kota Pontianak dari tahun ke tahun hingga April 2024 mencapai 2,77 persen. Berbanding terbalik dengan angka inflasi Kota Pontianak dalam sebulan terakhir yakni 0,88 persen.

Adapun untuk penyumbang inflasi, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,39 persen. Pakaian dan alas kaki sebesar 2,01 persen.

Kemudian perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,22 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,66 persen, transportasi sebesar 2,00 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen. Selanjutnya ada rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,69 persen, pendidikan sebesar 1,36 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,84 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,81 persen.

Sedangkan pengeluaran, lanjutnya, yang mengalami penurunan harga adalah perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sosial mengatakan komoditas yang dominan menyumbang inflasi antara lain beras, sawi hijau, daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan tongkol, bawang putih, makanan ringan, cabai rawit, tomat, tarif bimbingan belajar, minyak goreng, emas perhiasan, tarif kontrak rumah, tukang bukan mandor, kopi bubuk, gula pasir, udang basah, sigaret kretek mesin (SKM), hingga sepeda motor.

Secara umum, harga daging ayam ras turun menjadi Rp 37.250. Selain itu harga telur ayam ikut turun menjadi Rp 1.950 per butir. Kemudian harga cabai rawit di Kota Pontianak mengalami penurunan harga menjadi Rp 53.250 per kilogram. Ani Sofian menambahkan, pihaknya lewat dinas terkait selalu melakukan pemantauan harga di lapangan.

Ani Sofian mengatakan selain memastikan harga barang tetap terkendali, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan selalu mengawasi stok pangan di gudang-gudang beras sampai pemasok komoditas lainnya.

“Tujuannya agar informasi tentang harga segera diperbaharui, sehingga masyarakat mengetahui harga di pasaran. Dinas terkait juga siap melakukan intervensi jika mengalami lonjakan harga,” ujarnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Inflasi Daerah se-Indonesia, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, secara daring di Ruang Pontive Center, Senin (13/5/2024).

Pj Wali Kota Pontianak itu juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Karena harga bisa turun dan naik tergantung permintaan.

“Pemerintah akan melakukan pengawasan sampai intervensi apabila terjadi lonjakan, tetapi kita berharap tidak sampai terjadi, kemudian biasanya kita gelar operasi pasar murah dengan memberikan subsidi kepada warga,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan