Setahun Jalani Cuci Darah, Grace Selalu Andalkan Program JKN

Dwi Yani Grace Utami (28) atau biasa dipanggil Grace adalah salah satu peserta JKN yang sudah 1 tahun menjalani cuci darah.[SUARAKALBAR.CO.ID/HO-JKN]

Kubu Raya (Suara Kalbar) – Dwi Yani Grace Utami (28), yang akrab dipanggil Grace, adalah salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjalani cuci darah atau hemodialisis di sebuah rumah sakit di Kabupaten Kubu Raya dengan menggunakan Program JKN. Grace mengungkapkan bahwa pengobatan cuci darah memerlukan biaya yang besar, namun berkat keberadaan Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, ia merasa sangat beruntung.

Grace menceritakan bahwa sebelum menjalani cuci darah, ia telah menjadi peserta JKN sebagai peserta mandiri. Dia merasa bersyukur karena saat melahirkan anak keduanya, pengeluaran untuk operasi sesar dan perawatan seluruhnya ditanggung oleh Program JKN. Namun, tak disangka, ia kemudian didiagnosa menderita gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah secara rutin.

“Jauh sebelum cuci darah saya sudah terlebih dahulu mendaftar Program JKN sebagai peserta mandiri. Puji Tuhan melahirkan anak kedua saya menggunakan Kartu JKN, waktu itu lahirannya operasi sesar semua juga ditanggung Program JKN. Tak disangka tak diduga tahun lalu saya didiagnosa oleh dokter gagal ginjal dan harus rutin menjalani cuci darah seminggu dua kali. Lagi-lagi saya mengandalkan Kartu JKN untuk ,”katanya.

Grace mengatakan sakit bisa datang kapan saja tanpa diduga. Ia mencontohkan dirinya sendiri, di usia yang masih terbilang muda ia harus menerima vonis dokter terkena gagal ginjal. Awal mula memeriksakan diri, dokter mengatakan ginjalnya sudah tidak berfungsi maksimal dan mungkin hanya bertahan 6 bulan dengan cuci darah rutin. Namun berkat doa dan dukungan dari keluarga dan tentu Kartu JKN dirinya bisa bertahan hingga saat ini.

Menurut Grace cukup mudah menggunakan JKN untuk berobat, Grace pernah mendengar kerabat-kerabatnya mengatakan kalau pakai BPJS itu sulit, banyak syaratnya  dan lama mengantre. Tapi setelah dirinya menjalani hal itu sama sekali tak benar. Sekarang berobat cukup mudah tak perlu bawa kartu lagi cukup tunjukan KTP atau Kartu Digital melalui Aplikasi Mobile JKN. Apalagi untuk cuci darah semua sudah diatur jadwalnya oleh rumah sakit dan sudah menggunakan sistem finger print.

“Yang saya rasakan semua setara ya, tidak ada perbedaan layanan antara yang umum dan yang JKN, bahkan sekarang semakin canggih sudah menggunakan finger print sebelum layanan cuci darah dilakukan. Selain mempercepat layanan sistem finger print ini juga menghindari Kartu JKN kita digunakan oleh orang lain. Saya sangat berterima kasih, berkat JKN saya bisa jalani pengobatan dengan tenang. Semoga Program JKN selalu hadir melindungi seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Menurut Grace layanan yang diberikan Program JKN sangat komplit, mulai dari pemeriksaan awal, pemeriksaan lanjutan di dokter spesialis, pengambilan obat rutin setiap bulan, sampai layanan cuci darah semua ditanggung. Tak terbayang olehnya jika saat ini belum ada JKN, dimana harus mencari uang sebanyak itu untuk pengobatannya. Satu bulan harus delapan kali cuci darah, sekali cuci darah satu juta makan sebulan membutuhkan delapan juta hanya untuk cuci darah belum obat-obatan lainnya.

“Saya mendaftar ke BPJS Kesehatan menjadi peserta mandiri kelas 3, meskipun mendaftar di kelas 3 tidak ada perbedaan layanan dengan pasien cuci darah lainnya semua sama. Yang terpenting bagi kami memprioritaskan pembayaran iuran JKN tepat waktu. Kalau dulu saya bayar manual sekarang saya lebih memilih langsung autodebet melalui bank, tak perlu khawatir terlambat bayar iuran sebelum tanggal 10 sudah dilakukan pendebetan. Tak perlu khawatir lagi Kartu JKN tidak aktif karena lupa bayar iuran,” terangnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS