Suara Pemilih Muda Menjadi Fokus Utama dalam Pemilu 2024

Ilustrasi Pemilu 2024. (B1/Joanito de Saojoao)

Jakarta (Suara Kalbar)- Suara pemilih muda menjadi perhatian utama dalam Pemilihan Umum 2024. Data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 menunjukkan bahwa jumlah pemilih muda melebihi 50% dari total pemilih yang terdaftar.

Ujang Komarudin, seorang pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, mengungkapkan bahwa gabungan pemilih pemula dan pemilih muda mencapai 56%, terutama berasal dari generasi Z dan milenial.

Menyikapi hal ini, para kontestan pemilu gencar berupaya memenangkan hati pemilih muda.

“Pemilih muda, pemilih pemula jangan hanya menjadi objek, tetapi harus menjadi subjek. Jangan hanya suaranya dicari, tetapi tidak menentukan. Bagaimana suaranya dicari, tetapi menentukan. Artinya menjadi subjek,” ujar Ujang dilansir dari Beritasatu.com, Kamis (8/2/2024).

Ujang menggambarkan, jika anak-anak muda Indonesia menginginkan pendidikan murah, lapangan pekerjaan, perumahan murah bagi milenial, maka itu harus menjadi ikhtiar dari pemilih muda. Dengan suaranya, maka pemilih muda akan punya kekuatan untuk menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.

“Jadi bukan hanya suaranya dicari, tetapi menjadi subjek penentu dalam konteks kontestasi Pilpres 2024. Ini kan dalam sejarah pertama kali anak muda menjadi pemilih mayoritas,” tutur Ujang.

Ia melihat angka 56% itu bukan hanya deretan angka dan kuantitas semata, tetapi bagaimana anak-anak muda Indonesia dengan riang gembira dengan bahagia datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) memilih sesuai dengan hati nuraninya.

Di sisi lain, Ujang tak memungkiri bahwa masih ada segelintir anak muda yang apatis terhadap pemilu. Namun, ia meyakini bahwa mayoritas anak-anak muda kini memiliki kesadaran kuat untuk menggunakan hak pilih sesuai dengan rasionalitas dan hati nuraninya pada 14 Februari 2024.

“Saya meyakini bahwa inilah momentum anak-anak muda untuk memilih dan memberikan haknya sesuai dengan konstitusi bahwa mereka peduli. Mereka menginginkan kepemimpinan bangsa yang bagus, yang lebih baik dan itu ditentukan dari segmen pemilih muda yang menjadi mayoritas,” imbuh Ujang.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS