SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Fodek AIPKI: Mendesak Pemerataan Dokter di Indonesia

Fodek AIPKI: Mendesak Pemerataan Dokter di Indonesia

Pengurus Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK AIPKI) saat ditemui di Surabaya, Sabtu 17 Februari 2024. (Beritasatu.com/Agung Dharma)

Jakarta (Suara Kalbar)- Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (Fodek AIPKI) mengungkapkan keprihatinan terhadap pemerataan distribusi dokter di Indonesia yang belum optimal. Ketua AIPKI, Prof. Budi Santoso, menyoroti peningkatan jumlah lulusan kedokteran setiap tahun yang belum diimbangi dengan pemerataan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil.

Prof. Budi menekankan perlunya dukungan dan kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengatur distribusi dokter secara merata ke daerah-daerah yang membutuhkan. Beliau juga menyarankan pendirian Fakultas Kedokteran baru sebaiknya dilakukan di luar Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali untuk meningkatkan pemerataan.

“Distribusi pemerataan juga menjadi concern kami saat ini. Hal ini sering menjadi kendala dan terindikasi di daerah-daerah terpencil. Kami juga perlu dukungan pemerintah dalam mengatur pendistribusian ini,” ujarnya melansir dari Beritasatu.com, Minggu(18/2/2024).

Lebih lanjut Prof Budi menambahkan berkaitan dengan pendirian Fakultas Kedokteran (FK) baru, sebaiknya dilakukan di luar Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali, dengan demikian keberadaan FK akan lebih merata dan memenuhi rekomendasi. Jika pendistribusian hanya berkutat di kota-kota besar, maka berapa pun jumlah dokter tidak akan menyelesaikan permasalahan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Sementara itu Dekan FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sekaligus Bendahara AIPKI, Dr Handayani mengungkapkan selain pendistribusian yang merata, diperlukan pula dokter yang berkualitas dan berkompeten untuk bisa melayani masyarakat.

“Sebagai institusi pendidikan kedokteran, kami memberikan syarat kualitas dan tidak hanya sekedar kuantitas. 2024 ini telah ada 15 Fakultas Kedokteran baru, namun peningkatan FK baru setiap tahunnya juga tetap harus menjaga mutu pendidikan, hal ini berpengaruh pada bagaimana masyarakat dilayani seorang dokter dengan kualitas yang terbaik,” tutur dia.

Diharapkan, hasil dari Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK AIPKI) 2024 dapat menjadi landasan bagi implementasi perubahan positif dalam pendidikan kedokteran di Indonesia.

Kerja sama antar institusi, penerapan inovasi dalam proses pembelajaran, dan peningkatan kualitas pengajaran dapat menjadi titik fokus yang muncul dari diskusi ini. Semua bertujuan untuk membentuk lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan medis yang mendalam, tetapi juga keterampilan interpersonal dan kepemimpinan yang kuat, sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan