Curah Hujan Minim, Berpotensi Turunkan Panen Padi
Suara Kalbar- Pemerintah memproyeksikan bahwa puncak panen raya yang biasanya terjadi pada Maret-April akan mengalami penundaan sebulan akibat curah hujan yang di bawah normal di Pulau Jawa, yang merupakan lumbung beras Indonesia.
Ayip Said Abdullah dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, sebuah kelompok advokasi petani mengatakan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, banyak petani yang menanam bibit pada November masih menunggu hujan dan berjuang untuk meminjam uang untuk penanaman kembali.
“Mereka sudah mengeluarkan uang untuk menanam bibit padi, tetapi tidak tumbuh,” kata Ayip.
Sementara itu, penurunan produksi beras di India Indonesia berpotensi memperketat ketersediaan pasokan, terutama karena harga sudah mendekati titik tertinggi sejak 2008. Hal ini terjadi seiring dengan penurunan produksi di negara-negara eksportir utama seperti Thailand, Vietnam, dan India.
Dikutip dari VOA, Dewan Biji-bijian Internasional (International Grains Council), yang berkantor pusat di London, memproyeksikan produksi beras Indonesia akan turun lebih lanjut akibat pembatasan panen yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2023, demikian diungkapkan oleh analis IGC, Peter Clubb.
“El Nino memberikan dampak yang cukup besar terhadap Indonesia sehingga menyebabkan berkurangnya curah hujan secara signifikan. Hal ini kemungkinan besar akan membuat impor Indonesia tetap berada di atas rata-rata pada 2024,” ujar Peter.
Proyeksi produksi beras domestik pada 2024, yang awalnya mencapai 32 juta metrik ton, mengalami penurunan setelah estimasi menunjukkan bahwa produksi beras pada Januari dan Februari diprediksi turun 46 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 2,25 juta ton.
Biasanya, padi ditanam pada awal musim hujan pada Oktober, dan panen dilakukan pada Februari-April. Indonesia menghasilkan dua kali panen padi. Panen raya selama musim hujan Oktober-April mencapai 55 persen dari total produksi beras tahunan.
Tanda-tanda perkiraan penurunan produksi pada 2024 terlihat jelas ketika Kementerian Pertanian melaporkan bahwa luas lahan yang ditanami padi pada kuartal keempat tahun 2023 turun menjadi 2,91 juta hektare, di bawah target sebesar 3,53 juta hektare.
Sekitar 35 persen dari 7,46 juta hektare wilayah penanaman padi bergantung pada hujan untuk irigasi, kata Zulharman Djusman, ketua asosiasi petani dan nelayan KTNA.
Harga beras di Tanah Air sudah mengalami peningkatan, rata-rata mencapai Rp14.763 per kg pada Januari, sekitar 15,6 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Skema bantuan pemerintah yang diluncurkan tahun lalu dengan menyediakan 10 kg beras setiap bulan kepada 22 juta rumah tangga berpendapatan rendah, membantu meringankan sebagian tekanan tersebut, meskipun rumah tangga kelas menengah ke bawah tidak tercakup dalam bantuan tersebut.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





