SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Bisnis IHSG Bergerak Variatif Menjelang Rilis Inflasi Indonesia

IHSG Bergerak Variatif Menjelang Rilis Inflasi Indonesia

FILE – Seorang pegawai valas menghitung uang kertas dolar AS dan rupiah, di Makassar, Sulawesi Selatan, 31 Januari 2013. (Yusuf Ahmad/Reuters)

Jakarta (Suara Kalbar)- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas. IHSG dibuka dengan kenaikan 3,17 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.739,06, sementara Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, naik 0,43 poin atau 0,05 persen ke posisi 889,78.

Analis keuangan memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat terbatas dalam kisaran 6.700 hingga 6.794.

“IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam range 6.700 sampai 6.794,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, melansir dari ANTARA, Selasa(31/10/2023).

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan inflasi Indeks Harga konsumen (IHK) periode Oktober 2023 pada Rabu (01/11) besok, yang diperkirakan akan naik dipicu oleh inflasi komponen harga pangan dampak dari El Nino.

Di sisi lain, pemerintah kembali melelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, 31 Oktober 2023, yang bertujuan untuk membiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023.

Terdapat 8 seri SUN yang akan dilelang dengan masa jatuh tempo mulai dari 1 Februari 2024 hingga 15 Agustus 2051. Pada lelang SUN tersebut, pemerintah menargetkan akumulasi indikatif mencapai Rp19 triliun hingga Rp28,5 triliun.

Dari mancanegara, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kawasan Eropa periode Oktober 2023 tercatat turun lebih dalam sebesar minus 17,9, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar minus 17,8.

Responden memiliki pandangan yang memburuk terhadap situasi keuangan masa depan dan perekonomian negara di tengah inflasi yang masih di atas target Bank Sentral Eropa (ECB).

Sementara itu, kredit konsumsi di Inggris tercatat tumbuh 1.391 miliar poundsterling pada September 2023, atau melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1.681 miliar poundsterling.

Merosotnya permintaan kredit sejalan dengan kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) sebesar 5,25 persen dan imbal hasil Gilt (obligasi pemerintah Inggris) sejalan dengan naiknya Yield US Treasury.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 42,50 poin atau 0,14 persen ke 30.654,50, indeks Hang Seng melemah 176,89 poin atau 1,02 persen ke 17.229,46, indeks Shanghai melemah 8,48 poin atau 0,28 persen ke 3.013,07, dan indeks Straits Times menguat 10,43 poin atau 0,34 persen ke 3.074,72.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan