Cegah Radikalisme dan Intoleransi, Polda Kalbar: Perlu Diwaspadai
Pontianak (Suara Kalbar)- Polda Kalbar telah menggelar pembinaan rohani bagi anggotanya untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di jajaran kepolisian daerah tersebut. Pembinaan ini merupakan langkah proaktif untuk menghadapi potensi penyebaran paham radikal dan intoleran di seluruh lapisan masyarakat, termasuk di dalam keluarga besar Polri.
Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto, menyadari bahwa media sosial memiliki dampak besar dalam penyebaran paham radikal dan intoleran. Oleh karena itu, penting untuk menghadapinya dengan serius dan mencegah anggota Polri terpapar paham tersebut.
Salah satu langkah antisipasi adalah dengan memastikan bahwa perekrutan anggota Polri dilakukan sesuai dengan ketentuan yang termasuk tes psikologi, wawasan kebangsaan, dan evaluasi kejiwaan. Hal ini diharapkan dapat mencegah penerimaan calon anggota Polri yang telah terpapar paham radikal atau intoleran.
“Paham radikalisme dan intoleransi dapat memasuki ke semua tempat dan lapisan masyarakat termasuk keluarga besar Polri, itu perlu diwaspadai,” kata Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto, melansir dari ANTARA, Jumat(27/10/2023).
Disampaikan Pipit, media sosial sangat berpengaruh cepat dalam penyebaran paham radikalisme dan intoleransi, sehingga perlu disikapi dengan serius di seluruh jajaran internal Polri.
Menurut dia, salah satu upaya antisipasi pencegahan paham radikalisme dan intoleransi maka dalam penerimaan rekrutmen anggota Polri harus sesuai ketentuan khususnya tes psikologi, kejiwaan dan wawasan kebangsaan sehingga diharapkan tidak ada calon anggota Polri yang terpapar radikalisme dan intoleransi.
Pipit juga memerintahkan seluruh pimpinan di jajaran kepolisian wilayah Kalbar untuk melakukan pengawasan terhadap internal anggotanya di masing-masing wilayah.
Hal tersebut mesti menjadi perhatian serius, sebab kata Pipit sifat radikal dan intoleran tidak hanya pada agama atau golongan tertentu. Namun, bisa saja terjadi pada siapapun karena menganggap bahwa keyakinan maupun pemahamannya yang paling benar.
“Saya minta seluruh pimpinan wajib melaksanakan pengawasan melekat (Waskat)secara berlapis dan harus paham terhadap anak buah masing-masing, mereka harus tau cara mengawasi anak buahnya dan harus tahu anggota yang punya pemikiran radikal, agar segera mengambil langkah,” tegas Pipit.
Diketahui, dalam pembinaan rohani tersebut, Polda Kalbar bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Barat sebagai narasumber yang diikuti oleh seluruh jajaran kepolisian di Kalimantan Barat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




