Pontianak (Suara Kalbar)- Sejumlah seniman seni rupa mengajar teknik arsir dalam lukisan kepada anak-anak Sekolah Dasar dalam kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2023. Kegiatan ini bertempat di Pontianak Convention Center (PCC) di Jalan Sultan Abdurrahman, Rabu (13/9/2023).
Salah satu seniman, Jayus Agustono mengungkapkan bahwa ada 20 anak-anak dari SDN 03 Pontianak Kota yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari kelas 3 hingga kelas 6 Sekolah Dasar.
“Dari masing-masing sekolah kurang lebih 20 anak-anak yang ikut berpartisipasi mulai dari kelas 3 – 6 Sekolah Dasar,”katanya kepada Suarakalbar.co.id saat dijumpai di gedung PCC, Pontianak, Rabu.
Teknik arsir yang diajarkan meliputi dua teknik, yakni menggunakan pensil atau konektor pen, serta menggunakan cat akrilik. Peserta yang terpilih dalam pameran lukisan ini adalah anak-anak yang sudah dipilih oleh guru seni mereka sendiri berdasarkan bakat dan minat mereka dalam seni rupa.
“Kebetulan saya mengajar seni rupa dibidang teknik arsir dengan memakai pensil dan konektor pen ada dua teknik yang digunakan yang pertama teknik memakai pensil atau konektor pen dan yang kedua memakai teknik cat akrelik,” ucapnya.
Menentukan tema sebuah lukisan dilakukan dengan arahan dari para seniman yang mengajar di Sekolah Dasar, tetapi juga menggabungkan ide-ide kreatif dari anak-anak tersebut.
“Untuk anaknya memang secara tidak langsung dari pihak sekolah sudah dipilih oleh gurunya mungkin anak itu ada kertertarikan dengan seni rupa dan sekolah sudah tau mana anak yang berkualitad dibidangnya masing-masing, ” terangnya.
Kegiatan ini sebagian besar diarahkan untuk persiapan perlombaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), yang setiap tahunnya mencakup cabang seni rupa seperti cerita bergambar atau lomba poster.
“Anak-anak yang mengikuti O2SN itu tiap tahun ada dan ini memang diperlombakan untuk cabang seni rupa lukisan itu seperti cerita bergambar atau lomba poster, ” ucapnya.
Meskipun mengajar anak-anak Sekolah Dasar memiliki tantangan tersendiri, para seniman berusaha mengajar dengan cara yang santai dan menyenangkan agar anak-anak dapat menikmati pembelajaran seni rupa.
“Kalau mengajar kesulitannya tetap ada, tapi tetap kita bawa enjoy aja kita bawa menikmati untuk kita mengajarkan ke anak-anaknya, agar anak-anak juga senang, ” tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS