SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Landak BKSDA Kalbar Lepasliarkan 5 Ekor Binturung ke Habitat Aslinya di Hutan Adat Ohak Landak

BKSDA Kalbar Lepasliarkan 5 Ekor Binturung ke Habitat Aslinya di Hutan Adat Ohak Landak

Petugas BKSDA Kalbar saat melepasliarkan satwa binturung di hutan adat Ohak, Kabupaten Landak, Jumat (15/9/2023). FOTO ANTARA

Landak (Suara Kalbar)- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat melakukan pelepasliaran lima ekor satwa dilindungi jenis binturung (Arctictis binturong) di hutan adat Ohak, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak.

Satwa dilindungi ini telah menjalani rehabilitasi selama enam bulan sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya. Pelepasan ini juga bertepatan dengan pengukuhan hutan adat Ohak oleh masyarakat adat Dayak Binua Ohak di Desa Rees.

“Satwa dilindungi ini diterima dari masyarakat yang sudah menjalani rehabilitasi selama enam bulan sebelum dilepasliarkan ke habitatnya,” kata Kepala BKSDA Kalimantan Barat RM Wiwied Widodo, Jumat di Kabupaten Landak melansir dari ANTARA, Sabtu(16/9/2023).

Pelepasliaran satwa dilindungi ini bertepatan dengan pengukuhan hutan adat Ohak oleh masyarakat adat dayak Binua Ohak di Desa Rees.

Ia mengatakan binturung atau disebut juga binturong merupakan satwa dilindungi berdasarkan PP nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Berdasarkan daftar “The International Union for Conservation of Nature (IUCN)”, kata dia, satwa ini berstatus rentan atau “vulnerable” karena penurunan populasi yang cutup drastis di alam liar dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami berharap satwa ini terlindungi di habitat aslinya dan masyarakat adat turut bersama-sama menjaga sehingga binturung ini bisa berkembangbiak,” katanya.

Wiwid Widodo juga menyampaikan apresiasi dan bangga terhadap masyarakat adat Binua Ohak yang telah menyediakan “rumah” bagi satwa dilindungi, binturung.

Temenggung Binua Ohak, Kawi mengatakan siap melindungi dań melestarikan binturung di hutan adat Ohak sesuai dengan komitmen bersama seluruh masyarakat adat.

“Kami berterima kasih kepada BKSDA karena telah memberikan binturung untuk hidup dan berkembang di hutan adat Ohak. Kami berkomitmen menjaga dan melestarikan hutan ini dan satwa dilindungi di dalamnya,” katanya.

Hutan adat Ohak merupakan hutan yang sudah dijaga secara turun temurun oleh masyarkat Binua Ohak karena hutan ini menjadi sumber air utama bagi masyarakat wilayah itu, demikian Kawi.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan