Bea Cukai Nanga Badau Laporkan Ekspor 31,8 Ton Ikan dari Perbatasan RI-Malaysia
Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Bea Cukai Nanga Badau melaporkan bahwa sekitar 31,8 ton ikan telah diekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia, di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selama periode Januari hingga Agustus 2023. Jenis ikan yang diekspor meliputi ikan seladang, semah, jelawat, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya yang ada di Kapuas Hulu.
Kepala Bea Cukai Nanga Badau, Heri Purwanto, menyatakan bahwa potensi perikanan di wilayah tersebut harus terus didorong untuk ekspor guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan negara. Bea Cukai juga telah melakukan upaya sosialisasi peluang ekspor di PLBN Badau kepada masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Potensi perikanan itu harus terus kita dorong untuk ekspor agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan menambah pendapat negara,” katanya melansir dari ANTARA, Kamis(14/9/2023).
Ia mengatakan, beberapa jenis ikan yang diekspor merupakan ikan air tawar di Kapuas Hulu seperti ikan seladang, semah, dan jelawat serta sejumlah jenis ikan lainnya.
Heri mengaku Bea Cukai Nanga Badau melakukan upaya jemput bola untuk menyosialisasikan peluang ekspor di PLBN Badau kepada masyarakat dan pelaku UMKM.
“Kapuas Hulu memiliki potensi sumber daya alam baik perikanan dan pertanian serta perkebunan, tinggal bagaimana untuk pengembangan dan membaca peluang ekspor,” katanya.
Bahkan, sejumlah produk pertanian dan kerajinan tangan termasuk perikanan cukup diminati di pasar global.
Heri menyebutkan sejak Januari sampai dengan Agustus 2023, tercatat hasil ekspor melalui PLBN Nanga Badau mencapai Rp3,47 miliar dari 56,1 ton hasil pertanian dan perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Selain perikanan, produk yang diminati di pasar global di antaranya hasil kerajinan tangan, produk pertanian seperti lada dan sayur-sayuran. “Kami berusaha terus mendorong ekonomi masyarakat dengan potensi Kapuas Hulu yang ada,” ucap dia.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan Kapuas Hulu salah satu penghasilan ikan terbesar di Kalimantan Barat.
Selain diminati di dalam negeri khusus di Kalimantan Barat, hasil perikanan juga diekspor ke Malaysia.
“Kami dapat laporan dari Bea Cukai Badau aktivitas ekspor meningkat dan kami juga berterima kasih dengan upaya Bea Cukai memberikan pemahaman dan sosialisasi ke masyarakat,” kata dia.
Fransiskus berkeyakinan dengan meningkatnya aktivitas ekspor di PLBN Badau, tidak hanya menumbuhkan ekonomi masyarakat, akan tetapi juga dapat meningkatkan pendapat daerah. “Masyarakat dan pelaku UMKM harus bisa baca peluang itu,” katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





