Polemik Nama Koalisi Indonesia Maju: Guntur Romli Kritik, Jokowi Anggap Tak Masalah
Suara Kalbar – Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto telah mengganti nama koalisi partai politik pendukungnya setelah Partai Golkar, PAN, dan PBB secara resmi bergabung. Nama koalisi sebelumnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), telah diubah menjadi “Koalisi Indonesia Maju”.
Perubahan nama ini mendapat sorotan publik karena nama yang sama pernah digunakan oleh koalisi 10 partai politik pendukung Jokowi-Maruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.
Mohamad Guntur Romli, politikus dari PDI Perjuangan, menyatakan bahwa pada 2019, tidak ada partai Gerindra dalam Koalisi Indonesia Maju.
“Karena Prabowo dan Gerindra serta koalisinya termasuk di dalamnya PAN dan PKS membuat Koalisi Indonesia Adil dan Makmur,” ujar Guntur melansir dari Suara.com–Jaringan Suarakalbar.co.id, Kamis(31/8/2023).
Mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga menyebut, parpol pengusung Koalisi Indonesia Maju di Pilpres 2019 yakni PDIP, Golkar, Nasdem, PKB dan PPP.
Sementara parpol yang masuk dalam kategori pendukung adalah Hanura, PSI, Perindo, PKPI dan terakhir yakni PBB.
Oleh karena itu, menurut Guntur, sejarah dan hak cipta nama Koalisi Indonesia Maju tidak bisa dilepaskan dari koalisi sejumlah parpol itu.
“Yang semestinya tidak bisa dipakai dan dicatut oleh pihak di luar koalisi tersebut,” tambah Guntur.
Tak hanya sampai di situ, Guntur juga mengatakan, penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju bisa diartikan sebagai pelanggaran hak cipta tanpa malu.
“Selain pelanggaran hak cipta dan pencatutan tidak tahu malu, penamaan Koalisi Indonesia Maju oleh Prabowo membuktikan bahwa Prabowo tidak punya gagasan yang bisa ditawarkan untuk Pilpres 2024,” sambungnya.
Jokowi angkat bicara
Menanggapi perubahan nama koalisi parpol pendukung bacapres Prabowo Subianto menjadi Koalisi Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo ikut berkomentar.
Ketika ditanya awak media di ICE BSD, Tangerang Selatan pada Kamis (31/8/2023), Jokowi menyatakan tidak mempermasalahkan penggunaan tersebut.
Menurut presiden, penentuan nama adalah hak masing-masing orang dalam koalisi. Sehingga ia menyatakan tak masalah jika nama koalisi yang dibangun Prabowo dan pendukungnya memakai nama yang mirip dengan kabinetnya.
“Ya terserah yang memiliki koalisi. Terserah partai, lah,” kata Jokowi.
Lebih dari itu, Jokowi menyatakan tak mau ikut campur dalam penentuan nama koalisi Prabowo dan pendukungnya.
Menurutnya, Prabowo juga tak mengabari dirinya terlebih dahulu ketika ingin memakai nama Koalisi Indonesia Maju sebagai nama koalisinya.
“Kenapa harus izin? Semua boleh. Orang kamu mau gunakan tv-mu TV Indonesia Maju juga boleh. Enggak ada patennya kok,” pungkas Jokowi sambil tertawa.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now