SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Menghadapi Duka, Atlet Karate Kalbar Nurmala Kembali ke Pra Pon di Kalimantan Selatan

Menghadapi Duka, Atlet Karate Kalbar Nurmala Kembali ke Pra Pon di Kalimantan Selatan

Ketua Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa saat berkunjung ke kediaman Nurmala. SUARAKALBAR.CO.ID.

Pontianak (Suara Kalbar)- Dunia olahraga Kalimantan Barat dirundung duka atas meninggalnya Maryani Hasan Binti Mustafa, ibu dari atlet karate berbakat, Nurmala yang saat ini tengah mengikuti proses Pra PON di Kalimantan Selatan, mendapat kabar duka tersebut di tengah proses seleksi.

Meski sedang berjuang untuk meraih kesempatan emas di ajang prestisius tersebut, Nurmala memutuskan untuk kembali sejenak ke kampung halamannya di Kalimantan Barat guna menghadiri proses pemakaman sang ibu, Selasa (22/8/2023) kemarin.

Nurmala tiba di Kalimantan Barat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada ibunya. Dalam suasana haru, keluarga dan sahabat-sahabat dekat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah. Setelah proses pemakaman selesai, Nurmala Rabu pagi tadi, dia kembali berangkat ke Kalimantan Selatan untuk melanjutkan partisipasinya dalam Pra PON.

Ketua Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa turut memberikan dukungan dan bela sungkawa kepada Nurmala dan keluarganya. Karolin yang mengenal Nurmala sebagai atlet berdedikasi, hadir di rumah duka untuk memberikan kata-kata semangat dan harapan bahwa Nurmala dapat melanjutkan perjuangannya di arena karate.

“Sebelum Nrmala berangkat, ibunya memang sedang di rawat di ICU Soedarso dan saya sempat menanyakan apa benar dirinya ingin ikut, namun Nurmala menyatakan dia akan tetap ikut untuk membanggakan ibunya yang sedang sakit dan berharap bisa memberikan yang terbaik dengan lulus Pra PON,” kata Karolin sambari menceritakan.

Namun, Tuhan berkehendak lain, di tengah proses Pra PON tersebut, ibunda Nurmala, yang sudah dirawat selama 11 hari di ruang ICU meninggal dunia dan tentu memberikan pukulan berat bagi Nurmala.

“Kami juga sangat terpukul mendengar kabar ini, tetapi kami juga tahu betapa besar tekad dan semangat Nurmala dalam berkarate. Semoga duka ini bisa menjadi motivasi baginya untuk menghargai dan meneruskan perjuangan ibunya yang telah berpulang,” ujar Karolin dengan suara lirih.

Nurmala sendiri terlihat tegar meski dalam keadaan berduka. Ia mengungkapkan bahwa ibunya selalu menjadi sumber inspirasi dan dukungan dalam perjalanannya sebagai atlet karate.

Meski dalam situasi sulit ini, Nurmala bertekad untuk melanjutkan kompetisinya di Pra PON sebagai penghormatan terakhir kepada ibunya.

Pra PON menjadi ujian sebenarnya bagi Nurmala, bukan hanya dalam hal prestasi olahraga, tetapi juga dalam keteguhan mental dan semangat juangnya. Seluruh komunitas olahraga di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan berharap yang terbaik bagi Nurmala dalam perjuangannya di ajang ini.

Kepergian sang ibu tentu meninggalkan luka mendalam dalam hati Nurmala, namun semangatnya dalam meraih keberhasilan tetap menjadi harapan bagi banyak orang. Dalam setiap langkah dan pukulannya, Nurmala, atlet dengan perolehan puluhan mendali emas asal Kubu Raya itu, kini membawa serta kenangan dan tekad untuk menjadikan ibunya bangga, meski dalam keadaan yang amat berat.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan