ForDAS Kalbar dan KI Kalbar Turut Patroli Karhutla bersama BPBD, Upaya Penanggulangan Karhutla
Pontianak (Suara Kalbar) – Forum Daerah Aliran Sungai Kalimantan Barat (ForDAS Kalbar) dan Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat (KI Kalbar) pada tanggal 8 Agustus berpartisipasi dalam patroli karhutla yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat. Langkah ini merupakan upaya bersama dalam penanganan darurat bencana asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat.
Dalam konteks ini, Chatarina Pancer Istiyani sebagai Sekretaris 2 ForDAS Kalbar dan Lufti Faurusal Hasal selaku Ketua KI Kalbar telah melakukan persiapan dengan mengikuti briefing dari Kepala BPBD Kalbar, Ansfridus, mengenai pelaksanaan patroli karhutla. Keduanya kemudian bergerak menuju Lanud Supadio dengan membawa surat keterangan terbang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan respon cepat terhadap kebakaran hutan dan lahan di Kalbar.
Pada pukul 09.30, keduanya naik helikopter VIP tipe AW 109 Trekker yang baru saja tiba di Kalbar dalam Operasi Komala Indonesia Kalbar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Meskipun kapasitas kabin helikopter ini mencapai 6 tempat duduk, hanya ada 2 penumpang pada kali ini. Helikopter tersebut memiliki kecepatan rata-rata 80 knot dengan ketinggian di bawah 1000 kaki.
Rute patroli ini dimulai dari Mekar Sari 1, Sungai Raya, Kubu Raya, kemudian menuju Sungai Asam, Kubu Raya. Selanjutnya, helikopter bergerak ke Meliau, Sanggau, dan dari sana ke Simpang Hulu dan Simpang Hilir di Kabupaten Ketapang. Patroli melanjutkan perjalanannya menuju Teluk Batang di Kayong Utara, serta berakhir dengan patroli di Batu Ampar, Kubu Raya, sebelum kembali ke Lanud Supadio setelah terbang selama 2 jam 30 menit.
Kegiatan patroli ini dilakukan secara rutin setiap hari selama musim kemarau, dimulai dari bulan Juli hingga sekitar Oktober. Tujuan utama dari patroli ini adalah untuk mendeteksi adanya titik api. Tim patroli akan melaporkan titik-titik api yang ditemukan kepada BPBD, yang selanjutnya akan menganalisis apakah tindakan pemadaman diperlukan.
Pemadaman dapat dilakukan dari darat atau dengan menggunakan pesawat helikopter water booming. Pesawat water booming memiliki kapasitas angkut air sebanyak 4000 liter dan bisa digunakan untuk melakukan pemadaman hingga 40-50 kali. Ketersediaan sumber air untuk pemadaman diambil dari lokasi terdekat kebakaran. Untuk penanganan bencana ini, tersedia tiga helikopter patroli dan tiga helikopter water booming.
Dari hasil patroli kali ini, tidak ada titik api yang besar yang ditemukan. Namun, asap tipis masih terlihat di langit, mungkin berasal dari sisa kebakaran sebelumnya. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada kategori mudah hingga sangat mudah terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar pada periode 09-14 Agustus 2023.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now