Sanggau Gelar Review Stunting
Sanggau (Suara Kalbar) – Bupati Sanggau yang di wakili Staf Ahli Bupati Sanggau Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Shopiar Juliansyah mengharapkan dapat melihat sejauh mana intervensi, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang telah kita laksanakan selama tahun 2022.
Serta sejauh mana penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau bedasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM).
Hal tersebut disampaikan Shopiar saat membuka Review stunting Kabupaten Sanggau tahun 2022 yang mengabil tema ‘bergerak bersama cegah stunting’ di aula hotel Garden Palace, Rabu (14/12/2022).
“Dan kita mau lihat juga adanya penurunan atau meningkatnya hasil dari survey status gizi indonesia (SSGI) yang pada tahun 2021 kabupaten sanggau berada pada angka 26,2 persen dan bagaimana hasil ssgi tahun 2022, kita masih menunggu data resmi dari kementerian kesehatan. Selain itu juga meningkatkan kembali komitmen bersama, dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau yang kita cintai ini,”katanya.
Shopiar mengungkapkan Kabupaten Sanggau telah menetapkan 38 desa pertahun sebagai lokasi prioritas percepatan penanganan stunting sejak tahun 2021 – 2024.
“Oleh karenanya, kita wajib dan serius dalam menangani permasalahan stunting ini. Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, perlu segera kita atasi bersama baik pemerintah kabupaten, pemerintah desa, individu, komunitas, CSR, organisasi profesi, badan usaha, tokoh masyarakat serta lembaga swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting,” katanya.
Dia meminta semua perangkat daerah dan semua stakeholder untuk menyusun perencanaan dan pelaksanaan program kerja dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di kabupaten Sanggau agar target 14 persen tahun 2024 dapat tercapai.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Sanggau Aloysius Yanto yang juga ketua panitia Review Stunting menyampaikan, untuk mewujudkan Sanggau sehat bukan hanya urusan pemerintah namun masyarakat dan pihak swasta juga berperan aktif.
“Banyak tantangan yang kita hadapi. Karena masalah kesehatan ini dipengaruhi banyak faktor, seperti kondisi lingkungan, sosial ekonomi, perilaku hidup masyarakat yang belum melaksanakan pola hidup bersih dan sehat dan lain sebagainya, sehingga masalah kesehatan ini dapat kita selesaikan dengan saling mendukung berdasarkan porsinya masing-masing,”katanya.
Disampaikannya, percepatan penurunan stunting merupakan upaya pemerintah yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah dan desa.
“Upaya ini bertujuan agar anak-anak indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global,” katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





